1. Menjamin Keamanan Struktur Bendungan
   Instrumen pada bendungan seperti piezometer, inclinometer, dan instrument lainnya yang berfungsi untuk memantau kondisi internal bendungan secara real-time.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Operasional
   Data yang dikumpulkan dari sistem instrumentasi menjadi dasar penting dalam pengambilan keputusan operasional bendungan, seperti pengaturan bukaan pintu air, pengendalian debit, atau perencanaan perawatan.
3. Memenuhi Standar dan Regulasi Keamanan Bendungan
   Pemasangan instrumen merupakan bagian dari pemenuhan standar keselamatan bendungan yang ditetapkan oleh pemerintah (misalnya, Permen PUPR No. 27 Tahun 2015 tentang Bendungan).
4. Mendukung Evaluasi Kinerja dan Umur Layanan Bendungan
   Instrumentasi memungkinkan evaluasi jangka panjang terhadap perilaku struktur bendungan terhadap faktor usia, beban, dan kondisi lingkungan.
5. Mendukung Sistem Peringatan Dini (Early Warning System)
   Data dari instrumen seperti tilt meter, water level sensor, dan deformation gauge dapat diintegrasikan ke dalam sistem peringatan dini. Sehingga langkah tanggap darurat dapat segera dilakukan.

Berikut beberapa instrumen utama yang digunakan dalam sistem monitoring bendungan beserta fungsinya:

1. Piezometer – Pemantau Tekanan Air Pori
   Piezometer berfungsi untuk mengukur tekanan air pori (pore water pressure) di dalam tubuh bendungan atau pondasi. Tekanan air pori yang tinggi dapat mengurangi kekuatan geser tanah dan meningkatkan risiko kelongsoran.
2. Water Level Sensor – Pemantau Muka Air Waduk
   Sensor muka air atau water level digunakan untuk memantau tinggi muka air waduk (reservoir level) secara real-time.
3. Inclinometer – Pemantau Pergerakan Tanah atau Struktur
   Inclinometer digunakan untuk mendeteksi pergeseran atau deformasi lateral pada tubuh bendungan, dinding, atau lereng sekitarnya.
4. Weather Sensor – Pemantau Kondisi Cuaca Sekitar Bendungan
   Sensor cuaca berfungsi untuk merekam data meteorologi seperti curah hujan, suhu udara, kelembapan, kecepatan dan arah angin.
5. Flow Meter V-Notch – Pengukur Debit Rembesan (Seepage)
   Flow meter tipe V-Notch digunakan untuk mengukur laju aliran air rembesan yang keluar melalui drainase bendungan.
6. Data Akuisisi System (DAS) – Pengumpul dan Pengolah Data
   Sistem Data Akuisisi berperan sebagai pusat pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan data dari berbagai instrumen di lapangan.
7. Extensometer – Pemantau Perubahan Panjang atau Retakan
   Extensometer digunakan untuk mengukur perubahan jarak, retakan, atau deformasi pada struktur bendungan, baik pada tubuh beton, timbunan tanah, maupun pondasi.

Dashboard Monitoring Dengan TMR-Instrument

Testindo membangun aplikasi monitoring berbasis web yaitu TMR-Instrumentweb, yang memvisualisasikan data-data pemantauan, aplikasi TMR-Instrumentweb memiliki fitur-fitur berikut:

• Graph curve view
• Tabular view
• Real-Time record
• Hourly summarized (Max, Averages, Min) per hour
• Daily summarized (Max, Averages, Min) per day
• Export/Download data for Reporting
• E-mail Alert

Untuk menggunakan dashboard TMR-Instrument serta penyimpanan data, TESTINDO menyediakan 2 opsi yaitu:

1. Layanan Cloud dengan user dapat berlangganan setiap tahun.
2. Layanan Onpremise yaitu seluruh sistem berada dalam 1 server client.

Kenapa Memilih Testindo sebagai Partner Dam Monitoring System  anda?

Kami perusahaan yang berpengalaman dalam sistem integrator, suplier data acquisition system/data logger/online monitoring, dan test & measurement products, dimana engineering kami sudah berpengalaman dalam melakukan proyek yang berkaitan dengan pemantauan bendungan seperti:

• Instalasi Sistem Monitoring & Telemetri di  5 titik Bendungan Batam (Sei Harapan, Sei Ladi, Nongsa, Duriangkang, Muka Kuning)
• Instalasi Sistem Monitoring & Telemetri di Bendungan Tamblang – Bali
• Instalasi Sistem Monitoring & Telemetri di Bendungan Sidan – Bali