Air Quality Monitoring System
Air Quality Monitoring System adalah sistem monitoring yang digunakan untuk memantau kualitas udara secara real-time dengan mengukur parameter penting seperti polutan, gas berbahaya, hingga tingkat partikel di atmosfer. Sistem ini sangat bermanfaat untuk mendeteksi pencemaran udara dan membantu pengelolaan lingkungan. Teknologi ini banyak digunakan di perkotaan, kawasan industri, hingga ruang publik untuk menjaga udara tetap sehat.
Namun, masih banyak yang menyamakan antara air quality monitoring dengan ambient quality monitoring. Sebenarnya fungsinya sama-sama untuk monitoring tapi parameter yang diukur berbeda, supaya lebih jelas berikut ini perbedaannya.

Apa Itu Air Quality Monitoring (Pemantauan Kualitas Udara)?
Air quality monitoring system adalah sistem pemantauan berbagai macam parameter tertentu dalam udara yang mempengaruhi kualitas udara seperti partikulat, gas, dan zat kimia berbahaya lainnya yang ada di udara.
Pemantauan kualitas udara penting untuk memahami tingkat polusi udara dan memonitor perubahan dalam kualitas udara dari waktu ke waktu. Nantinya, data yang diperoleh dari pemantauan ini dapat digunakan untuk mengambil keputusan kebijakan dan tindakan pencegahan terkait polusi udara.
Ambient Quality Monitoring (Pemantauan Kualitas Lingkungan):
Ambient quality monitoring merupakan sistem pemantauan berbagai macam parameter lingkungan secara umum seperti udara, air, tanah, tingkat kebisingan, radiasi, suhu, kelembaban, dan lain sebagainya.
Pemantauan ini melibatkan pengukuran dan analisis berbagai parameter untuk memahami kondisi lingkungan di suatu daerah. Ambient quality monitoring bertujuan untuk memantau perubahan lingkungan jangka panjang, memahami dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan, dan memberikan informasi dasar untuk pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Perbedaan utama antara air quality monitoring system dan ambient quality monitoring adalah ruang lingkup pemantauan.
Air quality monitoring lebih fokus pada pemantauan kualitas udara dan polusi udara, sedangkan ambient quality monitoring mencakup pemantauan lebih luas terhadap berbagai parameter lingkungan yang mencakup udara, air, tanah, dan parameter lingkungan lainnya.

Parameter Udara yang Wajib Dipantau oleh Air Quality Monitoring System :
Parameter AQMS:
- SO2, NO – Berasal dari industri dan kendaraan.
- CO – Gas beracun umum yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. (Pembangkit listrik termal, pembakaran dll.)
- PM10 – Berasal dari tempat pembangunan, pembuangan sampah, pertanian, kebakaran hutan, debu, serbuk sari, dan fragmen bakteri.
- PM 2.5 – Berasal dari garam laut, debu, abu vulkanik, pembakaran bensin, minyak, bahan bakar, dan kayu
- Ozon – Lebih serius dari PM2.5 atau NOx bila terlampaui. Sebagai oksidan kuat, Ozon akan mengoksidasi SO2, NO atau VOC menjadi partikulat, 85% polusi foto-kimia disebabkan oleh kelebihan Ozon.
- Heavy Metal (Timbal (Pb), Merkuri (Hg), Kadmium (Cd), Arsen (As), Nikel (Ni), Kromium (Cr))
- H₂S (Hidrogen Sulfida) – Sumbernya dari industri minyak dan gas (khususnya kilang minyak) serta Instalasi pengolahan air limbah
- NH₃ (Amonia)
- HF (Hidrogen Fluorida)
- Methane (CH₄) dan Non-Methane Hydrocarbons (NMHC)
- BTX (Benzene, Toluene, Xylene)
Tujuan Pemasangan AQMS:
Tujuan utama dari pemasangan AQMS ini yaitu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kualitas udara dan lingkungan serta mencegah dampak negatif pada kesehatan masyarakat.
Selain itu sistem monitoring ini juga menyediakan data dan informasi yang penting yang dapat dijadikan landasan atau data pendukung oleh pemerintah setempat atau yang memiliki otoritas untuk mengendalikan polusi udara dan bencana alam.

Aplikasi Air Quality Monitoring System
STATION AQMS
TRAFFIC AQMS
MOBILE AQMS
Software Overview
