instrumen geoteknik

Testindo Bencana longsor cukup sering terjadi di Indonesia, khususnya di wilayah lereng dan perbukitan. Berdasarkan catatan BNPB, kurang lebih selama 10 tahun terakhir dari 2015-2024, frekuensi bencana longsor cukup tinggi sekitar 7024 kejadian.

Bahkan, menurut sumber data dan informasi BNPB, bencana longsor lebih sering terjadi ketimbang bencana lain seperti gempa bumi, banjir dan angin puting beliung. Inilah alasan kenapa perlu dilakukan suatu tindakan untuk menganalisa tanda-tanda longsor agar bisa terdeteksi lebih awal.

Instrumen Geoteknik untuk Mendeteksi Longsor

Sebelum terjadi longsor, tentunya ada gejala atau pertanda terlebih dahulu. Nah, gejala ini bisa dideteksi menggunakan peralatan atau instrumen geoteknik. Apa saja alatnya ?

Inclinometer

Alat ini digunakan untuk monitoring pergerakan tanah bawah. Inclinometer berfungsi untuk mengukur deformasi dan kemiringan pada tanah lerang yang menjadi gejala atau pertanda awal terjadinya longsor. Alat ini dilengkapi dengan inclinometer casing untuk melindungsi probe dan sensor ketika dimasukan ke dalam tanah sehingga tidak mengganggu hasil pengukuran.

Piezometer

Kondisi tanah yang memiliki tekanan air tinggi dapat membuat struktur tanah melemah sehingga meningkatkan potensi longsor. Alat piezometer berfungsi untuk mengukur tekanan air di dalam tanah dan bebatuan yang dapat mempengaruhi kestabilan tanah.

Extensometer

Pergerakan tanah terbagi menjadi dua jenis yaitu vertikal dan horizontal. Peran dari alat extensometer ini untuk melakukan monitoring pergerakan tanah dan perubahan jarak antara dua titik di dalam tanah yang berarti menandakan adanya pergerakan massa tanah.

Tiltmeter

Jika inclinometer untuk bagian tanah bawah, alat tiltmeter ini berfungsi untuk mengukur kemiringan pada permukaan tanah. jika terjadi perubahan kemiringan pada permukaan walaupun hanya sedikit maka akan langsung terdeteksi. Data dari monitoring dengan tiltmeter ini bisa dijadikan rujukan untuk mendeteksi potensi longsor di suatu wilayah.

Baca Juga :  Inilah Sistem Monitoring Lereng Tambang dengan Teknologi GNSS

Geophone

Sensor Geophone ini biasa digunakan untuk mendeteksi getaran di dalam tanah, sering juga disebut sensor gempa. Alat ini membantu memantau aktivitas seismik atau pergerakan kecil di dalam tanah yang bisa menjadi tanda awal pergerakan tanah yang berpotensi longsor.

Ground Penetrating Radar (GPR)

Metode geofisika ini menggunakan alat khusus untuk memetakan struktur bawah permukaan tanah. Alat ini dapat mendeteksi rongga, retakan, atau perbedaan densitas yang bisa mempengaruhi stabilitas tanah bawah, khususnya di wilayah lereng.

Namun, untuk menggunakan semua instrumen geoteknik tersebut dibutuhkan tenaga ahli dan berpengalaman agar data monitoring yang dihasilkan bisa lebih akurat.

Testindo sebagai penyedia layanan sistem monitoring, menyediakan jasa instalasi instrumen geoteknik dan juga menjual berbagai alat geoteknik. Kami siap melayani pengerjaan di seluruh Indonesia.

Jika Anda membutuhkan layanan ini atau ingin konsultasi lebih dulu, silahkan hubungi kami melalui :

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini