Testindo – Mungkin Anda pernah merasakan ketika sedang berada di gedung yang tinggi tiba-tiba terasa ada getaran halus, seperti ada yang menggoyangkan lantai. Walaupun hanya beberapa detik, tapi getarannya sangat terasa, entah itu gempa atau hanya getaran dari kendaraan besar yang lewat di luar gedung. Hal ini menjadi bukti kecil bahwa getaran sekecil apa pun bisa memengaruhi kestabilan struktur bangunan, apalagi jika terjadi terus-menerus.
Untuk bangunan kecil, mungkin efeknya tidak langsung terasa. Tapi untuk gedung tinggi, rumah sakit, jembatan, stadion, atau struktur-struktur besar lainnya, getaran bisa menjadi musuh dalam diam.
Dalam jangka panjang, getaran yang berulang bisa menyebabkan kerusakan struktural, mempercepat kelelahan material, bahkan memicu retakan yang berdampak pada kekuatan dan keamanan bangunan. Risiko ini akan semakin meningkat jika posisi bangunan berada di wilayah padat lalu lintas atau dekat dengan aktivitas industri berat.
Kenali 3 Sumber Getaran yang Menganggu Kestabilan Struktur Bangunan
Setiap getaran yang dirasakan atau dihasilkan, berasal dari suatu sumber. Kira-kira apa saja sumber getaran yang dapat mengganggu kestabilan struktur bangunan ?
1. Getaran dari Aktivitas Lalu Lintas Berat
Pernah merasa lantai rumah bergetar saat truk besar melintas di jalan depan? Kendaraan berat seperti truk kontainer, bus gandeng, atau alat berat konstruksi bisa menghasilkan getaran cukup kuat, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi atau melintasi permukaan jalan yang tidak rata.
Getaran dari kendaraan berat ini mengalir melalui tanah ke pondasi bangunan. Jika bangunan berada dekat dengan jalan raya utama, flyover, atau jalur logistik industri, maka kemungkinan besar ia terus-menerus menerima getaran berulang. Meski kecil, getaran ini bisa menyebabkan kelelahan pada material bangunan dalam jangka panjang. Dalam kasus yang ekstrem, struktur seperti jembatan atau bangunan tua bisa mengalami kerusakan serius jika tidak dirancang untuk menahan efek getaran ini.
2. Getaran dari Aktivitas Industri dan Mesin Berat
Di kawasan industri, suara bising dari mesin besar mungkin sudah menjadi hal biasa. Tapi bukan cuma suaranya yang patut diwaspadai. Mesin-mesin besar seperti turbin, kompresor, atau peralatan stamping di pabrik juga menghasilkan getaran dinamis yang cukup besar. Apalagi jika pabrik tersebut berada berdekatan dengan area permukiman atau perkantoran.
Getaran dari mesin industri bisa merambat melalui tanah dan struktur bangunan sekitarnya. Bahkan, di dalam pabrik itu sendiri, peralatan yang diletakkan langsung di lantai tanpa sistem peredam yang memadai bisa menimbulkan efek resonansi yang berbahaya. Bayangkan jika getaran itu mengenai balok struktur utama atau kolom penyangga, risikonya bukan hanya kerusakan teknis, tapi juga membahayakan keselamatan para pekerja.
3. Getaran dari Aktivitas Seismik (Gempa dan Mikro-Seismik)
Sumber getaran yang satu ini mungkin cukup berbahaya dan diketahui semua orang yaitu getaran gempa bumi. Tapi selain gempa besar yang merusak, ada juga getaran seismik skala kecil (mikro-seismik) yang terjadi secara alami akibat pergerakan lempeng bumi atau aktivitas vulkanik. Meskipun skalanya kecil, jika sering terjadi, mikro-seismik ini tetap dapat berdampak terhadap struktur bangunan, terutama yang memiliki sistem pondasi yang kurang kuat atau berada di atas tanah dengan karakteristik lunak.
Di beberapa wilayah Indonesia yang rawan gempa seperti Jawa Barat, Sumatra, atau Sulawesi, bangunan wajib didesain dengan mempertimbangkan beban seismik. Namun sering kali, getaran kecil yang terjadi secara berkala tidak terdeteksi, padahal bisa jadi penyebab retakan kecil atau geseran pada elemen struktur bangunan. Karena itu, sangat penting untuk bangunan besar dilengkapi sistem peringatan gempa (earthquake monitoring system) agar getaran gempa sekecil apa pun bisa dideteksi sejak dini.
Apa Solusinya untuk Mencegah Kerusakan Bangunan Akibat Getaran?
Perlu dilakukan pengujian getaran untuk mengetahui sebesar apa dan separah apa pengaruh getaran tersebut untuk bangunan. Melalui pengujian ini, bisa diketahui seberapa besar getaran yang diterima bangunan setiap harinya dan apakah nilainya masih dalam batas aman atau tidak.
Sedangkan dari sisi desain struktur bangunan, bisa dilakukan pemasangan beberapa komponen untuk menyesuaikan potensi getaran yang mungkin terjadi, beberapa alat yang bisa dipasang seperti shock absorber dan peredam getaran (vibration isolator), atau bisa juga dengan memperkuat pondasi.

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang pengujian atau monitoring gertaran pada bangunan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan Testindo. Informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami melalui :
Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini