Testindo Setiap hari, puluhan bahkan ratusan cerobong asap mengepul tanpa henti di kawasan industri, belum lagi emisi yang keluar dari kendaraan yang melintas. Kondisi ini membuat udara di area tersebut penuh polutan seperti debu halus, gas beracun, dan zat kimia lainnya.

Memang tidak bisa dilihat dengan kasat mata, tapi tubuh bisa merasakannya seperti sesak napas, batuk berkepanjangan, mata perih, hingga menurunkan daya tahan tubuh.

Itulah kenyataan yang dihadapi masyarakat dan para pekerja yang berada di sekitar kawasan industri.

Polusi udara bukan hanya masalah lingkungan, tapi sudah menjadi masalah kesehatan publik yang serius. Data dari WHO menunjukkan polusi udara menjadi penyebab 7 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun. Di Indonesia sendiri, kualitas udara di beberapa kawasan industri kerap kali masuk dalam kategori tidak sehat terutama saat musim kemarau dan intensitas produksi meningkat.

Zat seperti PM2.5, NO₂, SO₂, hingga VOC (Volatile Organic Compounds) bisa masuk ke saluran pernapasan, darah, bahkan mempengaruhi sistem saraf jika terhirup terus-menerus. Risiko penyakit pernapasan, jantung, hingga kanker berpotensi menyerang berbagai kalangan masyarakat.

Lalu, bagaimana kita bisa tahu seberapa parah kualitas udara di suatu kawasan industri? Apakah ada cara untuk mendeteksinya secara akurat?

Jawabannya: ada. Dan inilah solusinya.

Air Quality Monitoring System (AQMS)

Air Quality Monitoring System merupakan sistem pemantauan kualitas udara lingkungan yang bekerja secara otomatis dan real-time. Alat iniditempatkan di luar ruangan, seperti di sekitar pabrik, pemukiman, atau area publik yang dekat dengan industri.

Fungsi dan keunggulannya:

  • Mengukur partikel seperti PM2.5, PM10, NO₂, SO₂, O₃, CO, dan lain-lain.
  • Menyediakan data yang bisa diakses online melalui dashboard.
  • Bisa diintegrasikan dengan sistem peringatan dini.
  • Memungkinkan evaluasi tren polusi dari waktu ke waktu.
Baca Juga :  Tumbuhan Ini Dapat Berperan Sebagai Indikator Polusi Udara

Continuous Emission Monitoring System (CEMS)

Berbeda dengan AQMS yang mengukur kualitas udara lingkungan, CEMS fokus pada emisi yang keluar dari cerobong asap industri. Sistem ini memantau secara langsung gas-gas buang yang dilepas ke atmosfer selama proses produksi berlangsung.

Keunggulan CEMS:

  • Monitoring emisi langsung dari sumber pencemaran.
  • Membantu perusahaan memenuhi kewajiban pelaporan ke pemerintah.
  • Meminimalisir risiko pelanggaran batas emisi.
  • Bisa berfungsi sebagai sistem audit internal bagi perusahaan.

Siapa yang Sebaiknya Menggunakan Sistem Ini?

  • Kawasan industri skala besar hingga menengah.
  • Pabrik kimia, tekstil, logam, pupuk, dan makanan.
  • PLTU dan instalasi pembangkit energi.
  • Kawasan pemukiman yang berbatasan langsung dengan zona industri.

Monitoring kualitas udara bukan sekadar sistem pemantauan, melainkan bentuk kepedulian terhadap kualitas udara dan kelestarian lingkungan di masa mendatang. AQMS dan CEMS adalah solusi nyata untuk membantu industri tetap tumbuh tanpa mengorbankan lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.

Jika Anda pelaku industri, pengelola kawasan, atau instansi pemerintahan yang punya wewenang terhadap kelesatarian lingkungan dan kualitas udara, segera gunakan teknologi pemantauan udara yang akurat dan terintegrasi.

Testindo sebagai perusahaan engineering & monitoring system menyediakan layanan instalasi Air Quality Monitoring System (AQMS) dan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) di kawasan industri di seluruh Indonesia.

Informasi pemesanan dan pertanyaan silahkan hubungi kami melalui :

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan website ini