Testindo – Setiap lahan perkebunan seperti sawit memiliki tempat khusus untuk memantau kondisi air tanah yang disebut sumur pantau. Biasanya sumur ini digunakan untuk mengelola sumber daya air tanah yang berperan terhadap kesuburan tanaman.
Melalui pembuatan sumur pantau, pengelola kebun atau lahan bisa melakukan pengukuran ketinggian air tanah, sehingga bisa diketahui apakah air tanah masih dalam batas aman atau sedang kekeringan.
Ada 2 metode untuk mengkur ketinggian air tanah yaitu manual dan otomatis.
Cara manual dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Water Level Indicator Tape. Alat ini menggunakan pita ukur (tape) yang dilengkapi sensor pada bagian ujungnya. Namun Akurasinya tergantung pada operator yang melakukan pengukuran, sehingga hasilnya tidak terlalu akurat.
Sedangkan cara otomatis menggunakan alat Automatic Water Level Recorder (AWLR). Alat ini berfungsi untuk mengukur, merekam dan memantau ketinggian air tanah secara otomatis dan real time.
Komponen pada Automtatic Water Level Recorder
AWLR Sebagai Alat Monitoring Sumur Pantau
Pengukuran menggunakan alat manual hanya bisa dilakukan sesekali dan tidak bisa memberikan data yang kontinu. Itulah mengapa AWLR lebih sering digunakan untuk monitoring sumur pantau, kenapa ? Berikut ini beberapa alasannya :
1. Pemantauan Ketinggian Air Secara Real-Time
Fungsi utama dari AWLR yaitu untuk mengukur ketinggian air tanah di sumur pantau secara real-time, artinya data yang didapakan sesuai atau sama dengan waktu pengukuran. Selain itu, alat ini dilengkapi dengan sensor water level yang dapat merekam setiap perubahan ketinggain air secara otomatis.
Monitoring ini sangat berguna untuk memantau fluktuasi air tanah akibat perubahan cuaca, penggunaan air, atau faktor lingkungan lainnya. Dengan data yang terus terbarukan, bisa langsung diketahui apakah ada penurunan atau kenaikan level air tanah yang signifikan.
2. Mendeteksi Perubahan Ketinggian Air dengan Cepat
AWLR mampu mendeteksi perubahan ketinggian air dengan sangat cepat. Jadi, jika terjadi penurunan dan peningkatkan secara drastis dan tiba-tiba, alat ini akan langsung merekam dan mencatatnya. Deteksi cepat ini penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut atau mengambil tindakan jika terjadi masalah, seperti kebocoran atau kontaminasi air tanah.
3. Pemantauan Jangka Panjang
Dengan menggunakan AWLR, Anda bisa mengumpulkan data pemantauan jangka panjang secara lebih efisien. Data ini nantinya bisa dianalisis untuk memepelajari dan memahami pola perubahan ketinggian air tanah dalam jangka waktu tertentu. Sehingga dapat membantu dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.
4. Sistem Otomatis yang Menghemat Waktu
Salah satu keuntungan menggunakan AWLR adalah dapat berfungsi secara otomatis. Operator atau pengelola perkebunan tidak harus datang ke lokasi secara rutin karena AWLR sudah mencatat semua data secara berkala, cukup dipantau melalui komputer di ruangan pusat monitoring.
5. Data Akurat
Dibandingkan dengan pengukuran manual, AWLR memberikan data yang lebih akurat dan konsisten. Karena proses pencatatannya dilakukan secara otomatis menggunakan sensor sehingga data yang didapatkan lebih valid untuk dianalisa.
Instalasi AWLR pada Sumur Pantau
Proses instalasi AWLR sebenarnya cukup sederhana jika dilakukan oleh tenaga ahli atau engineer yang berpengalaman. Seperti apa prosesnya ?
1. Persiapan Lokasi Sumur Pantau
Langkah pertama adalah memastikan sumur pantau sudah siap digunakan. Sumur ini biasanya memiliki pipa yang terpasang hingga ke dalam tanah, yang memungkinkan air tanah masuk ke dalam sumur untuk dipantau. Pastikan sumur pantau Anda sudah berada di lokasi yang tepat dan memenuhi standar teknis sebelum memasang AWLR.
2. Pemasangan Sensor AWLR
Sensor AWLR akan dipasang di dalam sumur pantau. Sensor ini dirancang untuk berada di dalam air dan mengukur ketinggian air tanah secara langsung. Pemasangan harus dilakukan secara hati-hati agar sensor dapat berfungsi dengan baik dan tidak rusak akibat gesekan tanah yang terlalu keras.
3. Menghubungkan Sensor dengan Sistem Monitoring
Setelah sensor dipasang, langkah berikutnya menghubungkan sensor dengan data logger dan perangkat lain pada sistem monitoring untuk mencatat dan menganalisis data. Nantinya, hasil analsia data bisa dipantau secara real-time dari jarak jauh menggunakan komputer dan juga smartphone.
4. Kalibrasi dan Pengujian
Sebelum alat mulai beroperasi penuh, penting untuk melakukan kalibrasi agar sensor dapat memberikan data yang akurat. Proses kalibrasi bertujuan untuk memastikan alat berfungsi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Setelah kalibrasi selesai, pengujian dilakukan untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
5. Pemeliharaan Secara Berkala
Walaupun AWLR bekerja secara otomatis, tetap harus dilakukan pemeliharaan secara berkala untuk memastikan alat ini tetap dalam kondisi optimal. Pemeliharaan ini berupa pengecekan sensor, baterai, serta perangkat pendukung lainnya. Dengan pemeliharaan yang baik, AWLR dapat berfungsi dalam jangka waktu yang lama dan memberikan data yang konsisten.
Jika Anda tertarik untuk memasang AWLR untuk monitoring sumur pantau, kami dari Testindo siap membantu. Kami memiliki engineering berpengalaman yang siap membantu melakukan pemasangan Automatic Water Level Recorder di berbagai titik sumur pantau.
Testindo siap melayani pemasangan di seluruh indonesia!
Informasi pemesanan dan pertanyaan seputar AWLR, silahkan hubungi kami melalui :
Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini