Testindo – Era Industri 4.0 telah membawa revolusi besar dalam berbagai sektor industri, salah satunya adalah perkembangan dalam sistem pemantauan emisi industri. Solusi pemantauan emisi industri sekarang ini sudah didukung oleh teknologi Internet of Things (IoT), otomatisasi, machine learning, dan data real-time.
Emisi yang dihasilkan oleh pabrik tentu saja mengandung bahan kimia yang berbahaya jika terhirup oleh manusia, maka dari itu harus dipantau. Emisi gas buang seperti SO2, NOx, CO, dan CO2 juga berperan dalam penurunan kualitas udara di seluruh dunia. Maka dari itu, sudah banyak negara yang telah memperketat standar emisi untuk melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Regulasi Pemantauan Emisi
Setiap negara tentunya memiliki regulasi yang sangat ketat dalam menentukan batas aman atau standar baku emisi industri yang dikeluarkan. Pemantauan emisi industri dilakukan menggunakan sistem monitoring yang disebut Continuous Emission Monitoring System (CEMS).
Peraturan CEMS di Indonesia ditetapkan melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Berdasarkan Peraturan Menteri Linkungan Hidup dan Kehutanan nomor 13 tahun 1995, ada 4 macam industri yang harus menggunakan CEMS :
- Industri Semen
- Industri Pulp dan Kertas
- Industri Besi dan Baja
- Pembangkit Listrik (PLTU) Berbahan Bakar Batubara
Selain itu, CEMS ini juga harus diterapkan pada pembangkit Listrik Tenaga Termal dengan kapasitas diatas 25 MW sesuai Undang-undang Menteri Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2019.
CEMS-2000 Solusi Pemantauan Emisi Industri
Testindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang engineering & monitoring solution menyediakan layanan instalasi CEMS dari FPI dengan model CEMS-2000. Produk CEMS-2000 ini telah diberikan sertifikat QAL1 oleh TÜV, sebuah bukti bahwa sistem ini tidak hanya memenuhi persyaratan hukum, tetapi juga memenuhi kebutuhan operator industri.
Berikut ini beberapa macam kelebihan dari CEMS-2000 dalam monitoring emisi industri atau pabrik :
Metode Pemantauan Menggunakan Sensor
Sistem CEMS-2000 menggunakan metode ekstraksi in-situ dan pengambilan sampel suhu tinggi (pengambilan sampel panas-basah) untuk mengambil gas buang ke dalam sistem untuk dianalisis. Di antaranya, SO2 dan NO diukur dengan UV-DOAS, oksigen (O2) dengan oksida zirkonium, kelembaban (H2O) dengan arus terbatas, suhu (T) dengan perlawanan platinum, tekanan (P) dengan sensor tekanan, dan laju aliran (F) dengan tabung Pitot tipe S.
Tingkat Akurasi yang Tinggi
Salah satu masalah umum dalam sistem pemantauan emisi adalah tingkat kesalahan pengukuran. Namun, CEMS-2000 menggunakan teknologi dan komponen canggih untuk menjaga tingkat akurasi tetap tinggi dari awal hingga akhir pemantauan. Dengan kata lain, hasil pemantauan dari CEMS-2000 ini sangat akurat.
Perawatan Mudah
Perawatan yang diperlukan untuk CEMS-2000 sangat mudah. Sistem ini menggunakan pelacakan panas lengkap di setiap saluran untuk mencegah air mengembun dan mengganggu aliran sampel gas. Selain itu, sistem ini dilengkapi dengan probe dual purging system dan compact sample condition yang membantu memperpanjang umur sistem dan menghemat biaya perbaikan.
Kecanggihan CEMS-2000
Salah satu fitur yang menonjol dari CEMS-2000 adalah tingkat kecanggihannya. Sistem ini menggunakan operation and maintenance (O&M) yang cerdas serta memiliki “cloud brain” yang dikembangkan oleh FPI pada tahun 2019. Otak awan ini bukan hanya berfungsi sebagai penyimpan data, tetapi juga mampu mendiagnosis masalah operasional dan memberikan panduan untuk pemeliharaan secara otomatis.
Dengan adanya cloud brain ini, operasi pemantauan emisi dapat dilakukan secara lebih efisien dan dengan tidak perlu banyak campur tangan manusia. CEMS-2000 mampu memantau situasi secara real-time dan otomatis sehingga mengurangi risiko kesalahan manusia dan memastikan keakuratan hasil pemantauan.
Jika Anda berminat untuk memasang solusi pemantauan emisi industri CEMS-2000 ini atau ingin konsultasi terlebih dahulu silahkan menghubungi kami melalui :
Email: sales@testindo.com
