deteksi utilitas

Testindo Mungkin Anda pernah melihat proyek pembangunan terpaksa berhenti karena menemukan jalur kabel yang terpotong atau pipa air yang bocor. Nah, itu salah satu risiko kalau utilitas bawah tanah tidak terdeteksi dengan baik sebelum mulai pekerjaan.

Utilitas bawah tanah seperti pipa, kabel listrik, atau saluran air itu sangat penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Bayankan jika kabel listrik, kabel internet dan pipa air atau gas terkena galian proyek, maka bisa menjadi masalah besar.

Itulah mengapa perlu dilakukan deteksi utilitas bawah tanah sebelum melakukan pembangunan atau pengerjaan infrastruktur.

Pengertian Deteksi Utilitas

Secara definisi, deteksi utilitas adalah metode untuk mendeteksi jaringan infrastruktur yang terkubur di bawah tanah seperti kabel listrik, kabel internet, pipa air, pipa gas dan lainnya. Semua infrastruktur tersebut berperan penting untuk kehidupan dan rutinitas harian.

Jika salah satu jaringan infrastruktur tersebut ada yang bermasalah, entah itu akibat terpotong atau terkena galian, tentu akan mempengaruhi aktivitas masyarakat.

Seperti yang dialami oleh PT PLN Area Pekanbaru yang kabelnya putus akibat galian drainase menggunakan alat berat oleh pihak kontraktor pada bulan Oktober 2015.

Hal serupa juga pernah terjadi saat pemadaman listrik di wilayah Ternate, disebabkan kabel listrik yang menghubungkan PLTU Tidore ke Ternate putus terkena ekskavator proyek.

Tentu masyarakat tidak mau kejadian tersebut terulang kembali. Itulah mengapa sangat penting melakukan deteksi utilitas sebelum mengerjakan galian proyek.

Metode Pengerjaan Deteksi Utilitas

Karena berada di bawah tanah, maka metode yang digunakan beragam tergantung jenis kebutuhannya. Berikut ini beberapa metode deteksi utilitas :

1. Ground Penetrating Radar (GPR)

Metode ini cukup sering digunakan untuk mendeteksi utilitas bawah tanah. Prinsip kerjanya, metode ini memanfaatkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi yang dipancarkan ke dalam tanah.

Ketika gelombang ini mengenai objek atau lapisan berbeda, sebagian gelombang akan dipantulkan kembali dan diterima oleh receiver alat. Data yang diperoleh kemudian diolah menjadi gambar grafis yang menunjukkan lokasi dan kedalaman utilitas.

Informasi tentang metode GPR silahkan baca disini : Survey Georadar

2. Cable Locator

Alat ini berfungsi untuk mendeteksi lokasi kabel dan pipa yang terkubur. Cable locator berfungsi dengan memancarkan sinyal elektromagnetik ke dalam tanah, yang kemudian dapat mendeteksi utilitas setelah gelombang diterima oleh receiver.

3. Electromagnetic Induction

Metode ini menggunakan prinsip induksi elektromagnetik untuk mendeteksi utilitas logam di bawah tanah. Dengan mengalirkan arus listrik melalui tanah, alat ini dapat mengukur perubahan medan magnet yang dihasilkan oleh objek logam, sehingga membantu menentukan lokasi dan kedalaman utilitas tersebut.

4. Acoustic Methods

Metode akustik menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi keberadaan utilitas bawah tanah. Gelombang suara dipancarkan melalui tanah dan pantulannya dianalisis untuk mengidentifikasi objek di bawah permukaan. Metode ini sering digunakan dalam kombinasi dengan teknik lain untuk meningkatkan akurasi.

5. Ground Resistivity Survey

Metode ini mengukur resistivitas tanah untuk mengidentifikasi keberadaan utilitas berdasarkan perbedaan resistivitas antara material yang berbeda (misalnya, antara tanah dan logam). Meskipun kurang umum dibandingkan GPR, metode ini masih digunakan dalam beberapa aplikasi geofisika.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada jenis utilitas yang dicari, kedalaman, serta kondisi tanahnya. Bisa juga mengombinasikan beberapa metode untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih tepat dan akurat.

Testindo sebagai perusahaan engineering services & monitoring solution menyediakan layanan survey GPR (Ground Penetrating Radar) untuk deteksi utilitas. Informasi pemesanan dan pertanyaan silahkan hubungi kami :

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok bawah website ini