Testindo – Ketika mesin di pabrik tiba-tiba berhenti maka semua aktivitas produksi jadi sangat terganggu. Selain mengganggu waktu produksi, mesin yang behenti mendadak juga menimbulkan kerugian yang cukup besar. Apalagi jika rusaknya sudah cukup parah, maka pihak manajemen harus mengeluarkan biaya maintenance yang tidak sedikit.
Salah satu solusi agar mesin tetap bekerja optimal yaitu dengan melakukan Condition Monitoring. Tujuannya untuk mencegah risiko terjadinya downtime pada mesin akibat adanya kerusakan atau gangguan pada mesin.
Waktu yang Pas untuk Melakukan Condition Monitoring
Condition monitoring adalah tindakan pemeriksaan untuk menganalisa dan memahami kondisi mesin dan peralatan pada proses produksi melalui pengumpulan dan analisis data real-time.
Sehingga menjaga mesin agar tetap beroperasi secara optimal, mencegah kerusakan pada komponen mesin, mengidentifikasi setiap gangguan atau masalah, dan meminimalisir terjadinya downtime yang tidak terduga.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melakukan condition monitoring ?
1. Saat Mesin Beroperasi dalam Kondisi Normal
Saat mesin beroperasi secara normal dibutuhkan data patokan dari kondisi ideal mesin tersebut. Dari sini, kita bisa tahu kalau ada penyimpangan, misalnya getaran berlebihan atau suhu mesin naik drastis. Jadi, selalu pantau saat mesin bekerja dengan kapasitas normal, dan bandingkan dengan data di kemudian hari, apakah ada perubahan atau masih tetap sama.
2. Sebelum Mesin Beroperasi Non Stop
Sebelum mesin digunakan untuk produksi skala besar atau non stop, bisa dilakukan condition monitoring untuk memastikan performa mesin dalam kondisi bagus sebelum beroperasi non stop. Tujuannya agar mesin tidak mati mendadak ketika sedang digunakan untuk produksi.
3. Setelah Perawatan atau Perbaikan
Mesin yang habis diperbaiki atau menjalani perawatan juga perlu di-monitoring. Kenapa? Karena perlu dipastikan bahwa perbaikan sudah dilakukan dengan benar dan tidak ada masalah baru yang muncul. Condition monitoring bisa memberi gambaran jika mesin memang sudah siap beroperasi lagi tanpa adanya gangguan yang tidak terdeteksi.
4. Secara Berkala
Banyak pabrik atau industri yang melakukan condition monitoring secara berkala biasanya rekomendasi dari produsen mesin itu sendiri. Misalnya, pengecekan getaran (vibrasi) atau suhu tiap minggu atau tiap bulan. Pemantauan berkala ini sangat penting untuk semua mesin yang bekerja terus-menerus.
5. Jika Terdapat Gejala Kerusakan
Pernah dengar suara aneh dari mesin atau tiba-tiba getarannya terasa beda? Ini bisa menjadi gejala awal kerusakan yang harus diwaspadai. Begitu ada indikasi seperti ini, segera lakukan Condition Monitoring. Pemantauan ini dapat membantu menemukan sumber masalah sebelum jadi lebih serius.
Melakukan condition monitoring di waktu yang tepat bisa mencegah kerusakan mesin sejak dini sehingga memperpanjang masa pakainya dan juga menghemat biaya maintenance mesin.
Condition monitoring dilakukan oleh engineer yang memang berpengalaman, Testindo sebagai perusahaan engineering Solution siap membantu Anda untuk melakukan condition monitoring pada mesin dan equipment industrial di pabrik Anda.
Jangan tunggu sampai mesin Anda rusak parah, segera hubungi kami untuk melakukan condition monitoring :
Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini