Testindo – Melakukan pengujian tanah atau soil test merupakan langkah penting sebelum mendirikan bangunan, tujuannya untuk memahami karakter dan juga jenis tanah yang akan dijadikan bangunan, apakah cocok atau tidak. Ada 2 macam pengujian tanah yaitu Cone Penetration Test (CPT) dan Standard Penetration Test (SPT).
Baik itu SPT ataupun Sondir keduanya memiliki peran yang sangat penting untuk mempelajari gambaran tanah di lokasi pembangunan dan juga untuk menentukan jenis pondasi yang tepat. Dengan begitu struktur bangunan menjadi lebih kokoh dan kuat menahan berbagai jenis beban atas.
Apa Saja Perbedaan SPT dan Sondir ?
SPT atau Standard Penetration Testing merupakan metode investigasi tanah yang cukup sering digunakan oleh para ahli sipil dan ahli geoteknik. Metode ini pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-20 dan sejak itu telah menjadi salah satu metode yang paling umum digunakan di seluruh dunia.
Proses pengerjaan SPT ini dilakukan bersamaan dengan proses pengeboran. Cara pengerjaannya cukup simpel, pengujian ini menggunakan hammer berupa tabung untuk memukul alat pengambil sampel (split spoon sampler) ke dalam tanah di dasar lubang bor. Jumlah pukulan palu (hammer) yang diperlukan untuk menggerakkan alat sejauh 30 cm disebut sebagai nilai N. Nilai ini kemudian digunakan untuk menentukan sifat-sifat mekanik tanah.
Sedangkan pada pengujian CPT atau sondir menggunakan ujung tiang yang berbentuk kerucut logam (cone) yang ditekan ke dalam tanah secara terus menerus dengan kecepatan yang konstan. Saat kerucut didorong, alat ini mengukur tahanan ujung kerucut (qc) dan gesekan selubung (fs) secara terus menerus. Data yang dihasilkan dari pengujian sondir jauh lebih detail dibandingkan dengan SPT dalam memberikan informasi mengenai profil tanah.
Kelebihan dan Keterbatasan SPT
Walaupun metode SPT ini cukup sering digunakan, namun tetap memiliki keunggulan dan juga keterbatasan. Semua alat yang digunakan dalam pengujian SPT bisa dibilang cukup sederhana, selain itu data yang dihasilkan dianggap cukup akurat, namun tergantung dari jenis tanahnya.
Layanan Jasa Sondir, Klik Disini >>
Pada jenis tanah tertentu seperti tanah kohesif, tanah berkerikil, dan tanah berpasir, SPT seringkali memberikan hasil yang kurang akurat. Selain itu, SPT hanya memberikan satu titik data pada kedalaman tertentu (misal setiap 1,5 meter), yang kemudian dihubungkan dengan garis lurus untuk membentuk profil tanah.
Sebagai contoh, dalam proyek pembangunan gedung bertingkat di area dengan tanah berpasir halus, hasil SPT mungkin cukup akurat untuk merancang Pondasi yang kuat dan aman. Namun, untuk proyek serupa di area dengan tanah kohesif atau berkerikil, hasil SPT mungkin tidak memberikan gambaran yang tepat tentang kondisi tanah, sehingga pembuatan desain pondasi menjadi kurang optimal atau bahkan risiko kegagalan struktural.
Perbedaan Berdasarkan Fungsi
Jika dilihat dari fungsinya, baik sondir ataupun SPT memiliki kelebihannya masing-masing yang saling melengkapi sehingga bisa didapatkan hasil pengujian yang akurat. Kira-kira apa saja fungsinya ?
Standard Penetration Test (SPT)
Pengukuran Tahanan Penetrasi
SPT mengukur tahanan penetrasi tanah terhadap pukulan palu. Nilai N sebanyak 3 kali pengukuran (N0, N1,& N2,total 45 cm), dengan interval kedalaman antara 1,50 m s.d 2,00 m (lapisan heterogen) dan 4,00 m (homogen). Hasil pengukuran ini digunakan untuk menilai kekerasan dan kekuatan tanah.
Pengambilan Sampel Tanah
SPT dilakkukan dengan mengambil sampel tanah dari kedalaman tertentu. Sampel ini dapat dianalisis di laboratorium untuk menentukan sifat fisik dan mekanik tanah.
Bisa Digunakan Berbagai Jenis Tanah
SPT dapat digunakan pada berbagai jenis tanah, namun untuk tanah yang sifatnya kohesif (seperti tanah liat) dan tanah berkerikil, hasil data yang didapatkan kurang akurat.
Data Titik Tunggal
SPT memberikan data pada interval kedalaman tertentu (misalnya setiap 1,5 meter), yang kemudian dihubungkan untuk membentuk profil tanah. Data ini bersifat diskrit dan tidak kontinu.
Cone Penetration Test (CPT) atau Sondir
Pengukuran Secara Terus Menerus
CPT atau sondir mengukur tahanan ujung kerucut (qc) dan gesekan selubung (fs) secara berkelanjutan saat kerucut didorong ke dalam tanah, dengan begitu data profil tanah yang didapatkan lebih lengkap.
Tidak Mengambil Sampel Tanah
CPT tidak mengambil sampel tanah secara langsung. Pengujian ini lebih fokus pada pengukuran in-situ, meskipun beberapa alat CPT dilengkapi dengan sensor tambahan untuk parameter lainnya.
Akurasi Tinggi pada Tanah Kohesif
CPT sangat akurat untuk tanah kohesif seperti tanah liat dan tanah lanau. Metode ini juga memberikan hasil yang baik pada tanah pasir.
Penentuan Sifat Mekanik Tanah
CPT digunakan untuk menentukan sifat mekanik tanah seperti kekuatan geser, densitas relatif, dan modul elastisitas tanah. Data ini penting untuk desain fondasi dan analisis stabilitas lereng.
Identifikasi Lapisan Tanah Tipis
Karena pengukuran dilakukan secara kontinu, CPT dapat mengidentifikasi lapisan tanah yang tipis atau bervariasi yang mungkin terlewatkan oleh SPT.
Layanan Jasa Sondir, Klik Disini >>
Baik SPT ataupun Sondir test dilakukan tergantung dari lokasi dan jenis tanah pada lokasi proyek pembangunan, dan juga disesuaikan dengan kebutuhan pihak kontraktor. Dengan melihat perbedaan SPT dan Sondir ini pihak terkait dapat memilih jenis pengujian yang cocok dilakukan.
Testindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang engineering & monitoring solution menyediakan layanan sondir test dan juga boring, kami siap melayani pengerjaan di seluruh Indonesia. Jika Anda berminat atau ingin konsultasi lebih dulu, jangan sungkan untuk menghubungi kami melalui :
Chat dengan tim kami melalui fitur chatting di pojok kanan bawah website ini