penyebab bangunan ambruk

Testindo Tidak sedikit kejadian bangunan seperti rumah, ruko dan jembatan yang tiba-tiba mengalami keruntuhan. Padahal bangunan tersebut bisa dibilang masih bangunan baru. Padahal setiap bangunan yang berdiri tentunya dibuat dengan perencanaan yang sangat matang, mulai dari pembuatan desain hingga proses pembangunan.

Lalu, kenapa ada saja bangunan yang ambruk secara mendadak, ya ?

Penyebab Bangunan Ambruk Secara Tiba-Tiba

Biasanya terdengar bunyi seperti retakan atau pergeseran pondasi yang cukup keras sebelum bangunan runtuh. Ada beberapa faktor dapat menyebabkan bangunan ambruk secara tiba-tiba. Kira-kira apa saja ? berikut ini informasinya :

Kelebihan Beban

Salah satu penyebab yang paling umum adalah kelebihan beban pada struktur bangunan. Misalnya, jika sebuah bangunan yang dirancang untuk hunian tapi dialih fungsikan menjadi gudang penyimpanan barang apalagi barangnya berukuran besar tanpa melakukan analisis yang tepat, maka pondasi harus menahan beban tambahan yang tidak sesuai rancangan awal sehingga berpotensi ambruk.

Kesalahan Manusia

Kesalahan dalam perhitungan desain oleh engineer sipil ataupun kontraktor juga menjadi salah satu penyebabnya. Kurangnya pemeriksaan dan pengujian terhadap struktur dapat mengakibatkan kelemahan yang tidak terdeteksi.

Selain itu, kesalahan dalam pemilihan material bangunan yang berkualitas rendah, seperti besi yang tidak memenuhi standar juga dapat melemahkan struktur bangunan. Beberapa pengembang mungkin memilih material murah untuk mengurangi biaya, tetapi ini berisiko tinggi.

Pondasi yang Lemah

Pondasi merupakan elemen penting pada sebuah bangunan. Jika pondasi tidak dirancang dengan baik atau tidak mampu menopang beban (penghuni, barang, kendaraan, dll) di dalam bangunan, bisa menyebabkan ambruk. Tidak sedikit kasus bangunan ambruk terjadi karena pondasi yang tidak memadai atau telah mengalami kerusakan.

Struktur yang Tidak Memadai

Bangunan dengan desain struktur yang tidak memadai, seperti kurangnya elemen penopang atau penggunaan material yang tidak sesuai, juga berisiko untuk ambruk. Hal ini sering terjadi pada bangunan bertingkat di mana beban lebih besar harus ditanggung oleh struktur.

Kondisi Lingkungan dan Usia Bangunan

Faktor eksternal seperti cuaca ekstrem, gempa bumi, atau kondisi tanah yang labil juga dapat mempengaruhi stabilitas bangunan. Selain itu, seiring bertambahnya usia, kualitas material bangunan bisa menurun akibat paparan cuaca dan kerusakan biologis seperti jamur.

Dengan memahami setiap penyebabnya, bisa dilakukan tindakan pencegahan duntuk memastikan keamanan dan kestabilan bangunan.

Mengenal Beberapa Tanda Pondasi Bangunan yang Lemah

audit struktur dan perkuatan bangunan pasca gempa

Berbagai macam tanda bahwa pondasi bangunan lemah dapat terlihat dari berbagai gejala fisik yang muncul. Berikut adalah beberapa indikasi utama yang perlu diperhatikan:

Baca Juga :  Waspada Jika Di Dalam Gedung Muncul Retak Seperti Ini !

Keretakan pada Dinding dan Lantai

Retakan, terutama yang berbentuk diagonal atau horizontal, sering kali menunjukkan adanya pergerakan pada fondasi. Retakan ini bisa berkembang seiring waktu dan menandakan masalah serius pada struktur bangunan.

Permukaan Lantai yang Tidak Rata

Jika lantai terlihat bergelombang atau miring, ini bisa menjadi tanda bahwa fondasi mengalami penurunan atau pergeseran. Hal ini sering kali terlihat pada keramik yang pecah atau terangkat.

Pintu dan Jendela Sulit Dibuka atau Ditutup

Kesulitan dalam membuka atau menutup pintu dan jendela dapat menunjukkan adanya pergeseran pada rangka bangunan akibat pondasi yang tidak stabil. Kondisi seperti ini sering terjadi akibat posisi yang tidak sejajar pada struktur.

Bangunan yang Tampak Miring

Jika bangunan terlihat miring, maka ini menjadi tanda serius bahwa pondasi tidak mampu menahan pergerakan tanah atau beban bangunan. Segera lakukan pemeriksaan jika gejala ini muncul.

Penurunan Permukaan Tanah di Sekitar Bangunan

Penurunan tanah di sekitar fondasi dapat mengindikasikan bahwa fondasi tidak mendapatkan dukungan yang memadai, sering kali disebabkan oleh jenis tanah yang tidak stabil atau masalah drainase.

Kelembaban Berlebih

Adanya kelembaban berlebih pada dinding dan lantai dapat menunjukkan bahwa pondasi tidak kedap air, sehingga memungkinkan air meresap ke dalam bangunan. Hal ini bisa memicu kerusakan struktural dan masalah kesehatan.

Getaran pada Bangunan

Bangunan yang mengalami getaran berlebih saat terjadi gempa atau angin kencang menunjukkan bahwa pondasi lemah dan tidak cukup kuat untuk menahan beban dinamis.

Jika Anda menemukan salah satu atau beberapa tanda di atas, sebaiknya segara lakukan Audit Struktur Bangunan untuk menganalisa kondisi aktual bangunan tersebut. Proses audit atau assessment bangunan ini dilakukan secara menyeluruh mulai dari pondasi, lantai, hingga atap bangunan.

Testindo sebagai perusahaan engineering services & monitoring solution menyediakan layanan Audit Sturuktur untuk berbagai jenis bangunan seperti ruko, gedung, hotel, villa, Rumah Sakit, Mall, dan lainnya. Melalui audit struktur bisa ditentukan apakah bangunan masih aman, butuh direnovasi atau harus dirombak total.

Jika Anda berminat dengan layanan audit struktur bangunan silahkan hubungi kami melalui :

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini