Testindo Rotasi yang tidak seimbang atau unbalance pada mesin rotary merupakan salah satu risiko utama yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada berbagai jenis peralatan berputar seperti rotor motor listrik, fan, turbin, pompa, dan lain sebagainya. Dalam konteks industri, risiko ini sering diabaikan, padahal bisa menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap kinerja mesin.

Risiko yang Terjadi Saat Rotasi Mesin Rotary Mengalami Unbalance

Rotasi tidak seimbang terjadi ketika bobot yang terdistribusi tidak merata di sekitar sumbu rotasi suatu aset. Dengan kata lain, pusat gravitasi rotor perlu sejajar dengan pusat rotasinya. Mesin yang mengalami ketidakseimbangan atau unbalance ini tidak dapat berputar secara mulus; sebaliknya, mesin akan bergoyang sehingga menghasilkan getaran dan kebisingan yang berlebih. Lama kelamaan, kondisi ini bisa menyebabkan keausan pada bantalan mesin dan merusak komponen secara serius.


Layanan Condition Monitoring, Klik Disini >>>


Risiko utama dari rotasi tidak seimbang adalah peningkatan getaran, pemanasan berlebih, dan keausan komponen yang lebih cepat pada bantalan mesin. Jika tidak ditangani dengan cepat, masalah unbalance ini dapat menyebabkan perfomance mesin menurun, medin jadi semakin sering rusak, mengurangi usia masa pakai mesin, dan juga menambah biaya maintenance mesin.

Penyebab Unbalance pada Mesin Rotary

Tentunya kondisi unbalance ini tidak terjadi secara tiba-tiba, ada beberapa faktor yang menyebabkan mesin rotary menjadi unbalance, diantaranya :

Distorsi Panas (Heart Distortion)

Distorsi panas dapat menyebabkan komponen logam mengembang, mengubah bentuknya, dan akhirnya merubah pusat gravitas komponen tersebut. kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan pada rotor mesin.

Penumpukan Kotoran (Debu, Sisa Oli, DLL)

Penumpukan debu seperti debu atau sisa oli yang mengering pada mesin rotary dapat menyebabkan unbalance. Kotoran yang menempel membuat perputaran mesin menjadi tidak sempurna sehingga terjadilah ketidakseimbangan atau unbalance.

Komponen Mengalami Korosi dan Erosi

Bagian komponen mesin rotary yang mengalami korosi atau erosi dapat menyebabkan unbalance dengan mengubah distribusi bobot di sekitar pusat rotasi. Jika komponen yang yang korosi tersebut tidak segera diganti maka dapat menimbulkan kerusakan yang lebih parah.

Shaft Bengkok atau Patah

Komponen shaft yang bengkok atau patah dapat mengubah distribusi bobot aset. Meskipun poros yang sedikit bengkok dapat menyebabkan ketidakseimbangan, poros yang benar-benar patah dapat mengakibatkan kerusakan serius pada mesin.

Jenis Ketidakseimbangan (Unbalance)

Kondisi terjadi unbalance ini memang beragam, sehingga tingkat unbalance di bagi menjadi beberapa jenis yang bisa dipahami, diantaranya :

Dynamic Unbalance

Dynami unbalance terjadi ketika sumbu inersia utama tidak bersinggungan dengan sumbu rotasi. Kondisi ini disebabkan ketika komponen tidak seimbang pada dua planes yang berbeda, sehingga menyebabkan getaran dan osilasi berlebih pada planes yang lain.

Static Unbalance (Unbalance Statis)

Static unbalance ini dapat terjadi ketika massa berputar tidak seimbang di pusat gravitasnya.

Couple Unbalance

Jenis unbalance ini terjadi ketika sumbu inersia utama (sumbu yang melewati pusat gravitasi objek) tidak seimbang dengan sumbu rotasi.

Dampak Rotasi Mesin Rotary yang Unbalance

Repair&Upgrade Mesin UTM

Rotasi yang unbalance ini tentunya tidak bisa seimbang kembali dengan sendirinya. Risiko unbalance ini akan memburuk seiring waktu dan pada akhirnya menjadi masalah serius jika dibiarkan tanpa tindakan perbaikan. Inilah beberapa dampak buruk dari unbalance yang dibiarkan :

Kerusakan pada Bantalan / Bearing

Unbalance pada mesin rotary dapat menyebabkan kerusakan pada bantalan mesin. Peningkatan getaran dan gesekan akibat ketidakseimbangan dapat merusak bantalan, memperpendek masa pakai mereka, dan meningkatkan kebutuhan perawatan.

Pemanasan Berlebih

Rotasi tidak seimbang dapat menyebabkan pemanasan berlebih pada mesin, yang pada gilirannya dapat merusak komponen-komponen kritis dan mengurangi efisiensi operasional.

Gesekan dan Getaran

Unbalance yang sudah terlalu parah menimbulkan getaran dan kebisingan yang dapat merambat ke seluruh sistem. Efeknya bukan hanya merusak mesin secara langsung, tetapi juga dapat mengurangi performance mesin rotary.

Penurunan Produktivitas

Mesin yang tidak seimbang akan beroperasi dengan efisiensi yang berkurang. Penurunan produktivitas ini dapat mengakibatkan downtime yang lebih sering dan mengurangi kinerja keseluruhan fasilitas.

Biaya Perawatan yang Tinggi

Ketidakseimbangan yang tidak diatasi secara cepat akan mengakibatkan biaya perawatan yang lebih tinggi. Penggantian komponen yang lebih sering dan pekerjaan perawatan yang intensif akan meningkatkan beban biaya perusahaan.


Layanan Condition Monitoring, Klik Disini >>>


Pentingnya Condition Monitoring

Mendeteksi ketidakseimbangan secara dini membuatnya lebih mudah untuk mengatasi masalah tersebut. Condition monitoring dan predivitive maintenance bisa dilakukan untuk melakukan identifikasi gejala awal terjadinya unbalance pada mesin rotary.

Pemeriksaan menggunakan sensor ultrasonik dapat mendeteksi turbulensi yang menunjukkan peningkatan panas dan gesekan, yang merupakan gejala awal unbalance. Selain itu, sensor getaran juga dapat mendeteksi perubahan getaran yang sangat halus.

Testindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang engineering & monitoring solution menyediakan layanan jasa balancing dan condition monitoring untuk berbagai jenis mesin rotary. Informasi pemesanan dan pertanyaan silahkan hubungi kami melalui :


Email: sales@testindo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *