Testindo – Setiap bangunan memiliki ketahanan dan kekuatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari usia bangunan, kondisi iklim dan cuaca, hingga bencana alam seperti longsor, banjir dan gempa. Perlu dilakukan pengujian untuk menganalisa kondisi struktur bangunan dengan detail.

Ada beberapa titik bangunan yang menjadi perhatian ketika diuji yaitu pondasi, atap dan lantai. Ketiga bagian ini saling terhubung dalam menerima dan menyalurkan beban di dalam bangunan.

Dari sekian banyak metode pengujian struktur bangunan, ultrasonic testing merupakan metode yang cukup sering digunakan, karena dinilai lebih efisien, cepat dan tanpa harus merusak bagian pada titik bangunan yang diuji.

Kumpulan Alat Ultrasonic Testing yang Sering Digunakan untuk Uji Struktur Bangunan

Setiap alat ultrasonic testing memiliki fitur dan fokus pengukuran yang berbeda-beda tergantung kebutuhan pengujian. Berikut ini beberapa macam alat ultrasonic testing untuk pengujian struktur bangunan :

1. Ultrasonic Pulse Velocity Tester (UPV)

Alat ini menembakkan pulsa suara ke dalam beton dan mengukur waktu tempuh gelombang dari transmitter ke receiver untuk menilai homogenitas dan mendeteksi adanya void atau retak. Kecepatan pulsa dapat dikonversi menjadi modul elastisitas dinamis beton, membantu penilaian kualitas struktur serta monitoring jangka panjang.

2. Portable Ultrasonic Flaw Detector

Detector ini berbentuk portable dengan probe tunggal untuk pulse‐echo UT, memungkinkan inspeksi on‑site dengan akurasi tinggi dalam memetakan cacat seperti retak, inklusi, dan delaminasi di dalam beton atau baja struktur. Model modern dilengkapi display besar dan user interface yang memudahkan pengambilan data di lapangan.

3. Ultrasonic Thickness Gauge

Menggunakan prinsip waktu tempuh pulsa balik (pulse‐echo) untuk mengukur ketebalan material tanpa pengeboran atau perusakan permukaan. Sangat berguna untuk mengevaluasi ketebalan slab beton, pelat baja pelapis, atau lapisan pelindung pada struktur bangunan.

4. Phased Array Ultrasonic Testing (PAUT)

PAUT memanfaatkan beberapa elemen transduser yang dapat di‑trigger secara berurutan untuk mengubah fokus dan arah gelombang ultrasonik. Dengan teknik ini, Anda bisa memperoleh citra dua dimensi (B‑scan) atau tiga dimensi area inspeksi, sangat berguna untuk deteksi cacat kompleks pada komponen beton prefabrikasi dan pelat struktur.

5. Time‑of‑Flight Diffraction (TOFD)

TOFD mengukur titik difraksi gelombang yang melewati ujung cacat (crack tip), sehingga dapat menghitung kedalaman retak dengan ketelitian ±1 mm. Metode ini semakin populer karena akurasinya dalam inspeksi weld maupun struktur beton bertulang serta diaplikasikan di banyak industri via perangkat komersial.

6. Ultrasonic Tomography (Pulse‑Echo)

Sistem ultrasonic tomography seperti MIRA 3D mencakup array transduser yang memindai beton secara manual atau otomatis, kemudian merekonstruksi citra 3D integritas material. Cocok untuk memetakan zona korosi tulangan, area void, dan delaminasi pada elemen beton tebal dan sejenis.

7. Ultrasonic Surface Wave (USW)

USW merekam gelombang permukaan setelah impact pada dua receiver, lalu menghitung kecepatan fase untuk mendapatkan modulus elastisitas beton. Metode ini cepat, repeatable, dan mampu menentukan kedalaman retak vertikal tanpa perlu laboratorium serta dapat dilakukan segera setelah pengecoran.

Setiap alat pengujian ultrasonic di atas digunakan berdasarkan kebutuhan pengujian, ada yang hanya sebatas ketebalan beton bangunan saja, ada juga yang pengukurannya lebih detail sampai ke bagian lapisan tulangan di dalam betonnya, sehingga data hasil pengukurannya bisa saja berbeda.

Testindo sebagai perusahaan distributor berbagai peralatan pengujian dan penyedia layanan engineering services, menjual alat ultrasonic testing dan juga menyediakan jasa audit struktur bangunan. Jika Anda berminat ingin membeli alat ultrasonic testing atau ingin sekalian pesan jasanya, silahkan hubungi kami :

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini