monitoring piezometer

Testindo Piezometer merupakan instrumen geoteknik yang berfungsi untuk mengukur tekanan pori air (piezometric level) di dalam tanah. Melalui pengukuran ini, sensor dapat mengukur dan menilai pola air tanah, menentukan area yang potensial untuk pemasangan pipa dan memastikan bahwa tekanan air tidak melebihi batas sehingga tidak mengganggu kestabilan tanah.

Melalui monitoring piezometer bisa didapatkan data kuantitatif mengenai besar dan pola tekanan pori air di dalam tanah dari waktu ke waktu. Tidak heran jika alat ini sering digunakan untuk berbagai proyek konstruksi dan juga riset geoteknik.

Monitoring Tekanan Pori Air Berdasarkan Jenis Piezometer

Instrumen piezometer digunakan untuk mengukur tekanan pori air tanah yang naik di dalam sebuah pipa yang ditanam pada titik atau lokasi tertentu.  Dalam monitoring tekanan pori air tanah, ada beberapa jenis piezometer yang digunakan dengan cara kerjanya masing-masing, yaitu :

1. Standpipe Piezometers

Jenis piezometer ini cukup sering digunakan. Standpipe dimasukan ke dalam lubang bor, dimana pada bagian bawahnya ada beberapa lubang kecil supaya air tanah bisa masuk ke dalam tabung.

Setelah standpipe terpasang, pada area di sekitar lubang bor diisi menggunakan bahan grouting seperti bentonite, pasir dan kerikil sampai penuh ke permukaan tanah. Tujuannya agar tidak air tanah yang merembes masuk ke dalam lubang pada ujung tabung atau terjadi kebocoran dari bagian tabung lainnya.

Saat air tanah masuk ke dalam tabung, ketinggian air di dalam standpipe ini akan menjadi patokan pengukuran tekanan air tanah pada kedalaman tersebut. Pengukuran ini menggunakan water level meter yang dimasukan ke dalam standpipe.


Layanan Instalasi Piezometer, Klik Disini >>


Ketika air tanah masuk ke dalam tabung, ketinggian air di dalam standpipe akan mencerminkan tekanan air pori di kedalaman tersebut. Tekanan ini berhubungan langsung dengan ketinggian permukaan air yang terukur di dalam tabung.

Proses pengukuran berlangsung dengan mencatat data tekanan pori air tanah dalam waktu tertentu yang nantinya sangat berguna untuk perencanaan pembangunan konstruksi dan memantau tingkat kestabilan tanah.

2. Vibrating Wire Piezometer

Vibrating Wire piezometer Probe terdiri dari bahan baja dan konektor untuk menunjukkan tekanan air yang terhubung dengan kabel pada alat baca , untuk probe ini sendiri sudah tahan air. Alat Baca Vibrating Wire piezometer mampu menampilkan bacaan di salah satu digit, frekuensi (Hz), periode (mikrodetik), atau microstrain (με). Juga menampilkan suhu transduser (tertanam thermistor) dengan resolusi 0,1 ° C.

Cara pemasangannya cukup sederhana dan simpel, pipa dimasukkan ke dalam tanah yang stabil, menentukan kedalaman yang 3 meter lebih dalam dari bagian bawah penggalian. Pengisian lebih bagus memakai bahan pasir urug. Pengisian harus stabil dan untuk mencegah migrasi yang tidak diinginkan (intrusi) dari tanah ke zona instalasi zona piezometer.

Baca Juga :  Instrumen Geoteknik yang Digunakan untuk Pembangunan Terowongan

Bahan mengisi ini memiliki sekitar 1 meter dengan ketebalan (masing-masing tebal 50 cm untuk area di bawah dan di atas piezometer ). Di atas timbunan pasir, lubang diisi dengan bahan grouting, terdiri dari semen-bentonit, hingga elevasi permukaan tanah

3. Pneumatic Piezometers

Pada instalasi biasa, piezometer dipasang di dalam lubang bor (borehole), ditanam dalam material pengisi (fill), atau digantung dalam pipa khusus (standpipe). Alat ini terhubung ke permukaan menggunakan dua selang gas (pneumatic tubes) yang akan membawa data tekanan air.

Pembacaan tekanan dilakukan menggunakan alat khusus yang disebut pneumatic indicator. Di dalam piezometer, ada bagian seperti membran fleksibel (diaphragm) yang dapat bergerak. Tekanan air menekan satu sisi membran, sementara gas menekan sisi lainnya.

Saat akan membaca data, pneumatic indicator dihubungkan ke ujung selang di permukaan. Gas nitrogen dikirim melalui salah satu selang untuk meningkatkan tekanan gas pada membran. Ketika tekanan gas lebih tinggi daripada tekanan air, membran terdorong, sehingga gas berlebih keluar melalui selang lain (vent tube).

Ketika gas mulai keluar kembali di permukaan, suplai gas dihentikan. Kemudian tekanan gas di dalam alat berkurang hingga tekanan air memaksa membran kembali ke posisi semula, sehingga gas berhenti keluar.

Pada saat itu, tekanan gas di dalam piezometer sama dengan tekanan air di sekitarnya. Data tekanan ini kemudian bisa dibaca melalui alat pengukur tekanan (pressure gauge) di pneumatic indicator.

Intinya, alat ini bekerja dengan cara menyeimbangkan tekanan gas dan air, sehingga kita bisa mengetahui seberapa besar tekanan air di dalam tanah.

Monitoring Piezometer oleh Testindo

pemasangan piezometer

Layanan Instalasi Piezometer, Klik Disini >>

Piezometer yang sering digunakan oleh Testindo yaitu jenis vibrating wire karena lebih praktis dan lebih akurat , sehingga bisa diketahui nilai beban kapan pun dan lebih cepat tanpa harus men-setting ulang alat baca yang digunakan.

Testindo siap melayani instalasi atau monitoring piezometer untuk berbagai kebutuhan seperti monitoring bendungan, jembatan, pembangunan konstruksi, monitoring geoteknik, project penggalian gedung tinggi dan lainnya.

Kami memiliki tim ahli dan berpengalaman yang siap membantu Anda melakukan instalasi piezometer. Siap melayani pengerjaan di seluruh Indonesia.

Informasi pemesanan atau konsultasi seputar pemasangan piezometer silahkan hubungi kami melalui :

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini