Testindo – Sesuai dengan namanya, sistem monitoring kualitas udara adalah alat yang terintegrasi dengan sistem khusus untuk melakukan pemantauan kualitas udara di suatu wilayah atau tempat. Teknologi pada sistem monitoring ini terhubung dengan jenis sensor yang dapat mengukur berbagai parameter kualitas udara seperti suhu, kelembaban, gas, partikulat dan lainnya.

Nantinya, sensor tersebut akan memantau semua parameter kualitas udara selama 24 jam secara realtime, kemudian akan memberikan semacam notifikasi jika kualitas udara terindikasi sudah tidak sehat atau melewati batas aman kesehatan manusia.

Dengan pemasangan sistem monitoring ini, maka kualitas udara di suatu wilayah bisa terjaga dengan baik sehingga bukan hanya berpengaruh untuk kesehatan manusia tapi juga dapat memberikan efek yang baik untuk hewan dan tumbuhan.

Cara Kerja Sistem Monitoring Kualitas Udara

Sistem monitoring kualitas udara ini dipasang di beberapa titik pemantauan, misal jika di perkotaan maka alat bisa dipasang di terowongan, taman kota, zona industri, dan tempat lainnya. Nantinya, setiap sensor pada sistem monitoring ini akan melakukan pemantauan dan pengukuran parameter udara.

Supaya lebih jelas, berikut ini informasi lengkap mengenai cara kerja sistem monitoring kualitas udara :

Pengukuran Parameter oleh Sensor

Setelah sistem monitoring dipasang, selanjutnya sensor akan mengukur setiap parameter dan juga kandungan polutan pada udara diantaranya :

• SO2, NO – Berasal dari industri dan kendaraan.
• CO – Gas beracun umum yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. (Pembangkit listrik termal, pembakaran dll.)
• PM10 – Berasal dari tempat pembangunan, pembuangan sampah, pertanian, kebakaran hutan, debu, serbuk sari, dan fragmen bakteri.
• PM 2.5 – Berasal dari garam laut, debu, abu vulkanik, pembakaran bensin, minyak, bahan bakar, dan kayu
• Ozon – Lebih serius dari PM2.5 atau NOx bila terlampaui. Sebagai oksidan kuat, Ozon akan mengoksidasi SO2, NO atau VOC menjadi partikulat, 85% polusi foto-kimia disebabkan oleh kelebihan Ozon.

Pengiriman Data

Semua data hasil pemantauan yang dilakukan selama 24 jam secara real-time akan dikirimkan atau direkam oleh perangkat khusus yang disebut datalogger.

Pemrosesan Data

Data yang diperoleh dari datalogger tersebut akan dianalisis untuk menentukan tingkat kualitas udara yang dipantau. Proses data ini dilakukan menggunakan software khusus yang biasanya sudah satu paket dengan sistem monitoring kualitas udara.

Notifikasi dan Tindakan Mitigasi

Jika kualitas udara dinyatakan memburuk atau tidak aman maka sistem monitoring ini dapat memberikan notifikasi kepada operator, sehingga notifikasi ini bisa digunakan untuk data pendukung sebagai bahan evaluasi kualitas udara. Bahkan, jika kondisi kualitas udaranya sudah sangat buruk bisa langsung melakukan tindakan mitigasi dengan memberikan peringatan berupa alarm, lampu sirine atau informasi berbasis online.

Pemantauan oleh Masyarakat

Selain pihak terkait yang dapat memantau kualitas udara, masyarakat umum juga dapat mengikuti perkembangan hasil pemantauan sistem monitoring ini melalui smartphone dan juga website yang disediakan oleh pemerintah setempat, bisa juga dilihat melalui papan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) yang dipasang di beberapa titik.

Layanan Pemasangan Sistem Monitoring Kualitas Udara, Klik Disini >>>

Jenis Sistem Monitoring Kualitas Udara

Ada berbagai macam jenis sistem monitoring kualitas udara tergantung dari tempat atau lokasi pemantauannya. Berikut ini 3 jenis sistem monitoring kualitas udara atau AQMS (Air Quality Monitoring System) yang dijual oleh Testindo :

STATION AQMS