bangunan tua yang belum diaudit

Testindo – Bangunan tua yang sudah tua apalagi lama tidak dihuni, perlahan mengalami berbagai macam kerusakan sehingga ketahanan dan kekuatannya semakin menurun. Ini yang jadi alasan kenapa sebaiknya segera dilakukan Audit Struktur.

Anda mungkin pernah melintasi gedung tua yang masih digunakan untuk perkantoran, tempat tinggal, atau fasilitas umum. Sekilas, bangunan itu tampak baik-baik saja.

Tapi, bagaimana dengan bagian struktur dalamnya ?

Sebuah bangunan bisa disebut tua ketika sudah berusia 50 tahun. Semakin bertambahnya usia maka kualitas dan ketahanan strukturnya akan menurun sehingga sangat berisiko.

Ada banyak potensi bahaya yang bisa ditimbulkan ketika bangunan yang sudah tua tapi tidak pernah dilakukan audit dan pemeriksaan secara berkala. Lalu, Apa saja bahayanya ? Dan seberapa besar dampaknya untuk penghuni dan pemilik bangunan ?

Bahaya Bangunan Tua yang Tidak Pernah Diaudit Struktur

Jasa Audit Struktur Bangunan, Klik Disini >


1. Kerusakan Struktural Akibat Degradasi Material

Bangunan yang telah berusia puluhan tahun, terutama yang tidak mendapatkan perawatan atau pemeliharaan rutin, secara alami akan mengalami degradasi material. Beton dapat mengalami karbonasi yang menyebabkan korosi pada tulangan baja di dalamnya. Korosi ini mengakibatkan peningkatan volume tulangan, yang kemudian menimbulkan tekanan internal dan retak pada beton di sekitarnya.

Material kayu rentan terhadap pelapukan, serangan rayap, serta perubahan kelembaban yang dapat menurunkan kekuatan tarik dan tekan. Sementara itu, elemen baja dapat mengalami korosi akibat paparan kelembaban, terutama pada bangunan di wilayah pesisir atau dengan sistem drainase yang buruk.

Apabila bangunan tersebut tidak diaudit secara struktural, maka yang awalnya hanya kerusakan kecil bisa teruse berkembang semakin parah dan mempengaruhi ketahanan seluruh bagian struktur.

2. Risiko Kegagalan Struktur dan Potensi Kecelakaan

Salah satu konsekuensi dari bangunan tua yang tidak diaudit adalah potensi kegagalan struktur lokal maupun total. Keruntuhan lokal seperti jatuhnya plafon, ambruknya tangga, atau runtuhnya dinding partisi bisa terjadi tanpa ada pertanda sebelumnya.

Hal ini disebabkan lemahnya elemen pendukung beban akibat penurunan kapasitas dukung, apalagi jika posisi bangunan berada di wilayah yang rawan gempa dan rawan terjadi pergeseran tanah. Tanpa proses audit, kegagalan struktural akan sulit dideteksi sejak dini dan hanya diketahui ketika tahap kerusakannya sudah berat.

Baca Juga :  Pemeriksaan dan Penilaian Kerusakan Bangunan Pasca Gempa

3. Kerugian Finansial yang Semakin Besar

Bangunan tua yang tidak dievaluasi secara struktural cenderung menimbulkan biaya perbaikan yang jauh lebih tinggi. Masalah kecil seperti retakan atau korosi ringan jika tidak segera ditindak dapat berkembang menjadi kerusakan secara sistemik, sehingga mengharuskan penggantian pada elemen struktural utama.

Selain itu, bangunan yang tidak memiliki laporan audit struktur cenderung turun nilai pasarnya, karena dianggap tidak layak secara teknis dan tidak memberikan jaminan keamanan bagi calon penghuni atau investor. Properti seperti ini juga akan sulit diasuransikan.

4. Kondisi Fisik Bangunan yang Semakin Sulit Diperbaiki

Seiring waktu, kerusakan struktural dapat menyebar tidak hanya ke elemen utama, tetapi juga ke sistem pendukung seperti plafon, sambungan balok, pelat lantai, dan dinding non-struktural. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya deteriorasi menyeluruh, sehingga perbaikannya menjadi tidak hanya teknis, namun juga sangat mahal secara finansial.

Bangunan tua tanpa sistem kedap air atau sistem drainase yang memadai juga sangat rentan terhadap kebocoran, rembesan, dan jamur, yang mempercepat penurunan mutu elemen bangunan lainnya.

5. Potensi Bahaya Terhadap Lingkungan Sekitar

Keruntuhan bangunan bukan hanya berdampak pada penghuni atau pengguna bangunan saja. Pada area dengan kepadatan tinggi, keruntuhan sebagian atau total dapat membahayakan bangunan di sekitarnya, merusak fasilitas umum seperti saluran air, jaringan listrik, bahkan membahayakan keselamatan pejalan kaki atau kendaraan yang melintas di area sekitar.

Audit struktur bangunan merupakan metode yang mesti dilakukan untuk menentukan apakah bangunan masih layak digunakan, perlu diperkuat, atau sudah memasuki masa akhir pakainya.

Melalui audit yang dilakukan oleh tenaga profesional dengan pendekatan berbasis standar teknis, pemilik bangunan dapat memperoleh data objektif dan rekomendasi tindakan perbaikan yang tepat.

audit struktur bangunan

Testindo sebagai perusahaan engineering & monitoring solution menyediakan layanan Audit Struktur Bangunan apapun jenis bangunannya seperti gedung, ruko, rumah sakit, hotel, gedung kampus dan lainnya. Jika Anda berminat atau ingin konsultasi lebih dulu, silahkan hubungi kami :

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini