Testindo – Para pelaku usaha kuliner mungkin pernah mengalami kondisi ketika bahan makanan yang disimpan tiba-tiba rusak, bahkan ada juga yang busuk. Selain masa kedaluwarsa, ada faktor lain yang ikut berpengaruh yaitu kondisi suhu dan kelembaban di dalam ruangan penyimpanan.
Pasalnya, kedua faktor ini mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang dapat merusak kualitas bahan makanan.
Lalu, berapa ukuran suhu ruang penyimpanan yang tepat agar bahan makanan tidak cepat rusak ?
Nilai Suhu Ruang yang Ideal untuk Penyimpanan Bahan Makanan
Suhu berperan besar untuk mengontrol aktivitas mikroba dan reaksi kimia pada bahan makanan. Setiap besaran nilai suhu punya pengaruh efek yang berbeda, berikut ini beberapa nilai rentang suhu ruangan yang ideal untuk ruangan atau gudang penyimpanan bahan makanan :
Penyimpanan Beku (-18°C dan di bawahnya)
Pembekuan secara efektif menghentikan aktivitas mikroba. Pada -18°C, pertumbuhan bakteri, ragi, dan jamur dapat terhenti, sehingga memperpanjang masa simpan makanan. Suhu ini ideal untuk menyimpan makanan beku, seafood, daging unggas beku, produk telur beku, dan es krim kemasan.
Penyimpanan Dingin (2°C hingga 8°C)
Proses pendinginan memang memperlambat tetapi tidak sepenuhnya menghentikan pertumbuhan mikroba. Pada nilai rentang suhu ini sangat ideal untuk bahan makanan yang mudah rusak seperti susu, daging segar, daging cincang, telur, sayuran dan buah-buahan, serta produk roti dengan isian.
Penyimpanan Sejuk (10°C hingga 15°C)
Rentang suhu menengah ini cocok untuk makanan siap saji dan sebagian besar makanan kemasan lainnya seperti snack dan roti kemasan, yang sebaiknya disimpan di tempat sejuk, kering, dan gelap. Rentang suhu ini memberikan keseimbangan antara pengawetan dan mempertahankan kualitas makanan tertentu.
Penyimpanan Suhu Ruangan (sekitar 25°C)
Penyimpanan pada suhu ruangan cocok untuk banyak produk tahan lama seperti makanan kaleng, biji-bijian, dan camilan. Namun, pada suhu ini, mikroorganisme tertentu masih dapat berkembang biak, sehingga perlu diatur nilai kelembapannya. Rentang suhu optimal untuk ruang penyimpanan kering biasanya antara 10°C hingga 21°C.
Penyimpanan Panas (65°C ke atas)
Makanan siap saji yang hangat harus dipertahankan pada suhu 65°C atau lebih tinggi untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan memastikan keamanan makanan. Ini sangat penting untuk operasi layanan makanan di mana makanan disimpan hangat untuk disajikan.
Supaya suhu ruang penyimpanan tetap stabil sesuai dengan nilai yang ditentukan, maka perlu dilakukan pemasangan sistem monitoring suhu berbasis IoT. Sistem ini dapat melakukan monitoring secara real-time dan memberikan peringatan jika terjadi kenaikan dan penurunan suhu secara mendadak.

Didukung dengan teknologi IoT (Internet of Things), sistem ini dapat dipantau dari jarak jauh melalui smartphone ataupun PC yang terpasang di control room.
Testindo sebagai perusahaan monitoring system menyediakan layanan instalasi Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban berbasis IoT untuk ruang penyimpanan makanan, sangat cocok untuk perusahaan supplier bahan makanan, restoran, hotel, villa dan lainnya.
Jika Anda berminat dan butuh informasi lebih lanjut mengenai sistem monitoring ini, silahkan hubungi kami melalui :
Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini