Testindo – Banjir merupakan salah satu becana yang seringkali datang tanpa adanya peringatan. Bukan hal baru ketika masyarakat sedang tertidur pulas, tiba-tiba rumahnya tergenang air. Selain menggenangi rumah, jika arus banjirnya cukup deras dapat membahyakan keselamatan.
Biasanya, banjir yang menerjang kota-kota di Indonesia terjadi akibat luapan air sungai. Penyebabnya, banyak pemukiman atau perumahan penduduk yang dibangung di sekitar bantaran sungai, entah itu pemukiman sementara ataupun permanen.
Pemasangan Sensor Deteksi Banjir dengan Teknologi Radar
Dari kejadian ini, muncul sebuah pertanyaan, “Apakah ada cara untuk mendeteksi banjir lebih awal dan mengambil tindakan pencegahan sebelum terlambat?”
Jawabannya dengan memasanga sensor deteksi banjir di beberapa titik sungai yang diperkirakan menjadi sumber banjir.
Sebagai penyedia layanan monitoring solution, Testindo juga menyediakan pemasangan sensor deteksi banjir bukan hanya di sungai tapi juga bisa di wilayah perairan lainnya seperti danau, bendungan, dan lainnya.
Sensor yang disediakan oleh Testindo ini menggunakan teknologi radar yang dipasang di atas jembatan yang melintasi sungai. Setiap sensor yang terpasang dapat melakukan pemantauan sungai dengan luas 10 meter. Jika lebar sungai 40 meter maka dibutuhkan 4 sensor untuk bisa melakukan pemantauan secara total.
Karena sensor ini dipasang di atas sungai, akan tetap aman walaupun ada ranting kayu, puing-puing, sampah plastik dan benda lain yang terbawa arus sungai. Namun, perlu diberikan pengamanan yang bagus dan kuat agar terhindar dari tindakan pengrusakan dan pencurian.
Cara Kerja Sensor Deteksi Banjir
Sensor ini dapat dipasang pada ketinggian antara 0,5 hingga 35 m. Rentang kecepatan yang dapat diukur adalah antara 0,10 dan 15 m/s. Selain itu, arah aliran juga terdeteksi, memungkinkan pengoperasian di sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut.
Kecepatan aliran air diukur menggunakan efek Doppler. Sinyal radar dengan frekuensi 24 GHz dikirimkan ke arah permukaan air. Sinyal ini sebagian dipantulkan, dan air yang bergerak menyebabkan perubahan frekuensi karena efek Doppler.
Analisis spektral dilakukan pada sinyal yang dipantulkan dan kecepatan permukaan air dihitung. Sinyal harus dipancarkan dengan sudut tertentu terhadap permukaan air. Sudut ini diukur secara internal untuk mengoreksi kecepatan yang dihitung secara otomatis.
Sedangkan ketinggian air dihitung menggunakan pengukuran waktu. Sensor radar mengirimkan gelombang pendek tegak lurus ke permukaan air. Untuk mengetahui jarak ke permukaan air dan ketinggian air, maka waktu antara transmisi dan penerimaan gelombang ini diukur.
Kelebihan Sensor Deteksi Banjir dari Testindo
Lewat semua proses tersebut, sensor ini dapat memperkirakan kapan banjir sampai ke lokasi pemukiman. Sensor akan mengirim sinyal ke pusat pemantauan, nantinya operator di pusat pemantauan bisa memberikan peringatan berupa alarm dan juga notifikasi via smarpthone akan terjadi banjir.
Selain dapat memberikan alarm atau peringatan banjir, sensor yang terintegrasi dengan perangkat early warning system banjir ini juga dapat terhubung dengan pintu air, sehingga ketika ketinggian air sudah melewati batas yang ditentukan maka pintu air akan terbuka secara otomatis.
Sensor deteksi banjir ini sangat bermanfaat untuk mitigasi banjir di wilayah yang rawan banjir. Bahkan, Sensor Deteksi Banjir dari Testindo ini sudah terpasang di puluhan ribu sungai di kota besar dunia seperti USA, Dubai bahkan Asia seperti Kuala Lumpur, Bangkok, Korea dll.
Sensor ini telah terbukti mendeteksi banjir sejak dini dan akurat, sehingga masuk rilis International Science News Magazine di USA terkait deteksi dini banjir di Oklahoma th 2017. Bisa lihat informasinya disini : https://inside.nssl.noaa.gov/nsslnews/2017/08/project-utilizes-radar-technology-for-flood-warnings/
Jika Anda ingin melakukan pemasangan atau ingin konsultasi lebih lanjut terkait instalasi sensor deteksi banjir ini, silahkan menghubungi kami melalui :
Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini