polutan udara

Testindo Tahukah Anda bahwa setiap hari manusia menghirup lebih dari 11.000 liter udara? Itu artinya, apa pun yang ada di udara, baik zat yang berguna maupun yang berbahaya pasti ikut masuk ke tubuh kita. Sayangnya, tidak semua zat di udara aman untuk tubuh.

Faktanya, polusi udara menjadi ancaman terbesar bagi masyarakat di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia WHO mencatat bahwa lebih dari 7 juta kematian dini setiap tahunnya berkaitan langsung dengan paparan udara yang tercemar. Organ tubuh yang terdampak polusi udara bukan hanya paru-paru, tapi juga pada jantung, otak, bahkan kesehatan mental dan reproduksi.

Untuk memahami seberapa besar ancaman tersebut, mari kita kenali dulu apa saja jenis polutan udara, dari mana asalnya, dan seperti apa dampaknya bagi manusia dan lingkungan.

Jenis, Dampak dan Sumber Polutan Udara

1. Particulate Matter (PM2.5 dan PM10)

Dua jenis polutan ini seringkali kita temukan. PM 10 merupakan jenis partikulat yang berukuran 10 mikrometer, sedangkan PM2.5 ukurannya jauh lebih kecil lagi yaitu 2.5 mikrometer.

Berikut ini pembagian level polusi udara PM 2.5 di Indonesia oleh BMKG :

  • Level baik: 0-15 µgram/m3.
  • Level sedang: 16-65 µgram/m3.
  • Tidak sehat: 66-150 µgram/m3.
  • Sangat tidak sehat: 151-250 µgram/m3.
  • Level berbahaya: >250 µgram/m3.

Kualitas udara PM 10 Berdasarkan EPA (Environmental Protection Agency)

  • Level Baik: kurang dari 40 µgram/m3.
  • Level sedang: 40-80 µgram/m3.
  • Level buruk: 80-120 µgram/m3.
  • Level sangat buruk: 120-300 µgram/m3.
  • Level berbahaya: lebih dari 300 µgram/m3.

Ada banyak sumber yang menghasilkan PM 10 dan PM 2.5 mulai dari pembakaran bahan bakar fosil (kendaraan bermotor, pembangkit listrik, industri), kebakaran hutan, aktivitas konstruksi, debu jalan, hingga aerosol sekunder (terbentuk dari reaksi kimia polutan gas lain di atmosfer).

2. Nitrogen Oksida (NOx)

Gas NO2 berasal dari beberapa sumber seperti asap kendaraan bermotor, pembangkit listrik, pabrik, pembakaran semen, dan penggerak turbin. Dampak dari menghirup gas ini yaitu gangguan pernapasan atau iritasi saluran pernapasan. Sedangkan dampaknya untuk lingkungan yaitu merubah keasaman tanah.

3. Sulfur Dioksida (SO2)

SO2 punya bau tajam yang bikin dada sesak. Gas ini berasal dari pembakaran batu bara dan letusan gunung berapi. Selain itu, kandungan zat ini juga memicu terjadinya hujan asam yang dapat merusak ekosistem.

Baca Juga :  10 Cara yang Dapat Dilakukan untuk Menjaga Kualitas Udara

4. Karbon Monoksida (CO)

CO tak berbau, tak berwarna, tapi efeknya mematikan. Gas ini berebut tempat dengan oksigen di hemoglobin darah. Akibatnya, tubuh kekurangan oksigen yang bisa berujung pada keracunan hingga kematian.

5. Ozon Troposfer (O3)

Ozon di lapisan atas atmosfer memang baik karena melindungi bumi dari sinar UV. Namun di lapisan bawah (troposfer), O3 malah jadi racun. Ia terbentuk saat NOx dan senyawa organik volatil bereaksi di bawah sinar matahari. Efeknya? Iritasi paru-paru, sesak napas, dan kerusakan tanaman.

6. Volatile Organic Compounds (VOCs)

Wangi cat baru atau pengharum ruangan bisa saja membawa VOCs yang memicu sakit kepala, iritasi mata, bahkan kanker. Sumbernya mulai dari cat, pembersih rumah tangga, hingga printer di kantor.

7. Timbal (Pb)

Timbal masih ditemukan pada cat lama dan limbah industri. Jika terhirup, bisa mengganggu pertumbuhan dan juga perkembangan otak anak dan memengaruhi sistem reproduksi orang dewasa.

Air Quality Monitoring System dari Testindo: Solusi Cerdas Memantau Polutan

Air Quality monitoring system

Testindo menyediakan solusi berupa alat Air Quality Monitoring System (AQMS) yang dapat mendeteksi berbagai jenis polutan udara seperti PM2.5, PM10, NO2, SO2, CO, O3, dan VOC secara real-time dan otomatis.

Manfaat utama AQMS dari Testindo:

  • Memberikan data akurat dan real-time tentang kualitas udara
  • Bisa digunakan untuk kepentingan industri, pemerintahan, kampus, sekolah, atau kawasan publik
  • Menyediakan peringatan dini jika kualitas udara memburuk
  • Membantu pelaporan ke Kementerian Lingkungan Hidup melalui sistem digital
  • Bisa dikustomisasi dan diintegrasikan sesuai kebutuhan pengguna

Memahami jenis polusi udara dan dampaknya menjadi langkah awal yang efektif untuk menjaga udara tetap bersih dan sehat.

Testindo siap membantu Anda melakukan instalasi Air Quality Monitoring System di seluruh Indonesia. Jika Anda punya pertanyaan atau ingin konsultasi terkait AQMS, silahkan hubungi kami :

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini