Audit struktur dan perkuatan bangunan pasca gempa

Testindo Goncangan gempa bumi yang cukup kuat dapat menimbulkan kerusakkan pada bangunan, bahkan tidak sedikit bangunan yang roboh. Maka dari itu, pasca terjadinya gempa disarankan untuk pemilik bangunan baik itu gedung, apartement, ruko dan lainnya sebaiknya melakukan audit struktur bangunan untuk mengevaluasi bagian yang mengalami kerusakkan dan melakukan perkuatan bangunan.

Dengan melakukan audit struktur maka akan terlihat bagian mana saja yang mengalami kerusakkan serta jenis perbaikkan yang harus dilakukan.

Tujuan Audit Struktur Bangunan Pasca Gempa

Audit struktur ini bisa dilakukan untuk berbagai jenis bangunan, khususnya yang memiliki lebih dari 2 lantai. Adapun maksud dan tujuan audit struktur diantaranya :

  • Mendapatkan informasi kondisi struktur bangunan
  • Mendapatkan redrawing struktur bangunan
  • Mengetahui kadar korosi pada tulangan baja di dalam beton,
  • Mendapatkan informasi kondisi dan dimensi pondasi eksisting,
  • Memperoleh laporan hasil uji lapangan,
  • Memperoleh hasil informasi kelayakan struktur gedung eksisting dengan analisis struktur,
  • Memberikan rekomendasi perbaikan/perkuatan bila diperlukan

Pengamatan Bangunan Pasca Gempa

Pada tahap awal dilakukan pemeriksaan secara visual dengan melihat secara detail setiap elemen struktur bangunan yang terdampak guncangan gempa. Beberapa bagian yang diamati diantaranya :

  • Tiang bangunan
  • Dinding Bangunan
  • Lantai
  • Atap bangunan

Setiap hasil pengamatan akan didokumentasikan sebagai data pendukung dalam melakukan audit struktur. Nantinya, hasil pengamatan secara visual ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat kerusakan, kemungkinan bagian yang bisa diperbaiki dan juga menghitung rincinan biaya perbaikan.

audit struktur dan perkuatan bangunan pasca gempa
Contoh bagian bangunan yang rusak akibat gempa. (pic: pixabay)

Selain itu,dalam pengamatan visual juga dilihat tingkat deformasi, kemiringan bangunan, serta penurunan pada struktur pondasi bangunan. Dengan pengamatan ini saja bisa ditentukan apakah bangunan yang diaudit masih layak untuk dihuni atau memang harus diperbaiki.

Maka dari itu, pastikan gambar atau video dokumentasi yang diambil memperlihatkan dengan jelas kerusakan bagian bangunan sehingga bisa ditentukan tingkat keparahan kerusakannya.

Baca Juga :  Ini Alasan Gempa di Maroko Menimbulkan Banyak Korban Jiwa dan Kerusakan Parah

Solusi Audit Struktur Bangunan Klik Disini >>>

Pengujian NDT (Non Destructive Test) & Destructive Test

Jika pengamatan visual hanya dilakukan dengan indera penglihatan, supaya hasil pengamatan lebih akurat maka perlu dilakukan pengujian Non Destructive Test atau pengujian tanpa merusak objek bangunan. Berikut ini jenis pengujian NDT yang dilakukan :

  • Hammer Test : pengujian ini untuk menganalisa kekuatan beton
  • UPV Pundit Test : mengukur nilai densitas beton dengan memanfaatkan rambatan gelombang untuk menganalisa kondisi bagian permukaan dan juga bagian dalam beton.
  • Rebar Scan : mengetahui tebal selimut, jumlah dan susunan tulangan dalam beton
  • Hardness Test: menganalisa estimasi kuat tarik tulangan menggunakan alat hardness tester
  • Half Potential Test: Mengukur kadar korosi pada tulangan baja di dalam beton

Sedangkan untuk pengujian Destructive Test yaitu melakukan Coredrill Test untuk menilai aktual kuat beton dan menggali bagian pondasi untuk menganalisa kondisi dan dimensi pondasi eksisting.

Setelah proses Audit strutkur bangunan selesai maka didapatkan informasi mengenai kekuatan struktur dan pondasi bangunan. Dengan informasi tersebut maka bisa dilihat kondisi bangunan secara keseluruhan dan ditentukan metode perkuatan bangunan yang bisa dilakukan.

Jika Anda membutuhkan layanan Audit Struktur dan Perkuatan Bangunan pasca gempa atau bencana lainnya, silahkan hubungi kami melalui :


Email : sales@testindo.com

Bisa juga untuk chat pada kolom chat kanan bawah website ini.