Testindo – Sebelum membuat suatu bangunan biasanya tanah yang menjadi lokasi pembangunan akan diuji terlebih dahulu. Tujuannya untuk mengetahui nilai daya dukung tanah berupa fleksibilitas tanah dalam menerima tekanan.

Dalam pengujian ini metode yang digunakan yaitu CBR (California Bearing Ration) Test. Secara definisi CBR merupakan pengujian untuk mengukur beban penetrasi pada lapisan tanah yang dilakukan dengan penetrasi kedalaman dan juga kecepatan yang sama.

Sederhananya, pengujian ini untuk mengetahui seberapa besar respon tanah ketika diberikan beban tekanan menggunakan alat CBR khusus. Nantinya perhitungan nilai CBR ini harus sesuai dengan standar SNI 1738-2011.

CBR lapangan menggunakan beberapa peralatan khusus dan juga alat berat serta dibantu beberapa operator untuk proses perhitungannya. Pada tahap ini mungkin Anda sudah paham atau malah sudah pernah melakukan CBR lapangan.

Lalu, apa itu alat HMP LFG ? dan kenapa dibandingkan dengan CBR Lapangan?

Penjelasan singkatnya, HMP LFG merupakan versi modern dari CBR lapangan. Alat ini mudah digunakan, bisa dipindahkan dengan mudah dan sudah menggunakan teknologi terbaru buatan atau manufaktur Jerman.

Pengujian Tanah Menggunakan HMP LFG VS CBR Lapangan

Mungkin alat HMP LFG ini masih asing di telinga Anda, khususnya bagi para pelaku sipil. Wajar saja jika Anda sedikit ragu dan bertanya-tanya, apa iya HMP bisa mengukur perbandingan penetrasi tanah dengan tepat ? kira-kira lebih efisien CBR Lapangan atau menggunakan HMP LFG?

Pengujian CBR Lapangan

Pada pengujian CBR Lapangan menggunakan alat bantu seperti dongkrak CBR mekanis, cincin penguji (proving ring), arloji penunjuk ukuran (dial), pipa penyambung, piston penetrasi, plat besi yang bisa ditambah bebannya.

Semua alat tersebut harus dirakit terlebih dahulu kemudian diletakkan di atas tanah yang akan diuji. Sedangkan untuk penterasi beban menggunakan truck atau bisa juga excavator yang disejajarkan dengan alat CBR lapangan.

Nantinya setiap operator lapangan akan menghitung nilai ukur dari CBR Lapangan menggunakan form standar SNI 1738-2011.

Pengujian dengan HMP LFG

Sedangkan untuk pengujian menggunakan HMP LFG ini terbilang sangat mudah dan praktis. Anda tinggal meletakkan alat HMP di atas tanah yang diuji, posisikan plate di atas tanah yang datar. Kemudian lepaskan hand hold yang berwarna merah dan angkat drop weight ke atas sampai terkunci oleh tuas.

Drop weight ini berfungsi sebagai beban penetrasi. Selanjutnya luruskan posisi tuas atau nivo sejajar dengan plate yang ada di bawah. Lalu lepaskan tuas untuk memberikan penetrasi pada tanah. Lakukan pengujian compaction atau penetrasi ini sebanyak 3 kali.

Setelah itu, Anda bisa melihat hasil pengujian melalui layar elektronik. Anda juga bisa langsung mencetak hasil pengujian menggunakan mini printer. Supaya lebih jelas, Anda bisa melihat video berikut ini.

Alat ini sangat sederhana dan mudah digunakan, tidak memerlukan seorang operator engineer geotek khusus, karena siapapun dapat langsung mengambil keputusan mengenai daya dukung tanah dengan membandingkan nilai Evd (Dynamic Deformation Modulus) dengan standard izin yang telah ditentukan. Serta nilai Evd ini dapat dikonversi juga menjadi nilai CBR.

Keuntungan Menggunakan HMP LFG :

• Sangat user friendly serta mudah dibawa kemana saja.
• Comply dengan ASTM E2835, Metode uji standar untuk mengukur defleksi lapisan yang tidak terikat menggunakan perangkat portable impulse plate load test.
• Sesuai dengan standar uji teknis Jerman untuk tanah dan batuan dalam konstruksi jalan & kereta api TP BF-STB bagian B 8.3/edisi 2003.
• LFG menyediakan pengukuran yang memiliki korelasi langsung dengan uji beban statis (DIN 18134, BS 1377, ASTM D1194/1195/1196) & Uji Proctor (DPR).
• Hasil pengujian bisa langsung diprint ditempat.
• Data tersimpan otomatis & dapat dikirim via bluetooth.
• Lebih efektif dan efisien dibanding pengujian CBR.

Jika Anda berminat untuk melakukan pemesanan atau ingin bertanya seputar HMP LFG, bisa menghubungi kami melalui :

Office: 021-2956-3045

Email: sales@testindo.com