Testindo – Sektor industri bisa disebut sebagai tulang punggung ekonomi negara. Namun dibalik manfaatnya yang sangat besar, ada dampak negatif yang juga berasal dari sektor industri yaitu polusi udara.

Dampak buruknya tentu sangat berbahaya untuk kehidupan manusia dan ekosistem lingkungan. Maka dari itu, penting untuk menggali lebih dalam dan melakukan berbagai macam upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi polusi udara yang ditimbulkan oleh sektor industri ini.

Selain mencemarkan udara, polusi yang berasal dari pabrik ini juga memengaruhi kualitas air, tanah, dan kehidupan makhluk hidup. Dalam beberapa kasus, polusi yang berasal dari industri dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem dan merugikan biodiversitas.

Sumber Polusi Sektor Industri

Industri menghasilkan polusi udara melalui berbagai sumber, seperti emisi gas buang dari cerobong asap pabrik, pelepasan partikel padat dari proses manufaktur, dan emisi gas-gas berbahaya seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), dan senyawa organik volatil (VOC).

Industri yang menyumbang asap polusi terbanyak dihimbau untuk memasangan alat monitoring emisi pabarik atau Continuous Emission Monitoring System (CEMS). Berdasarkan Peraturan Menteri Linkungan Hidup dan Kehutanan nomor 13 tahun 1995, ada 4 macam industri yang harus menggunakan CEMS :

Solusui untuk Mencegah Polusi Udara dari Sektor Industri

Mencegah dan mengatasi polusi udara yang berasal dari industri membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, baik itu dari pemerintah dan juga pemilik atau pengelola pabrik. Berikut ini beberapa solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi polus udara :

Teknologi Pengendalian Emisi

Industri dapat mengadopsi teknologi pengendalian emisi yang efektif, seperti scrubbers, filter partikel, dan peralatan pemurnian gas cerobong asap. Teknologi ini membantu mengurangi emisi gas beracun dan partikel padat ke atmosfer.

Penggunaan Energi Terbaru

Menggunakan sumber energi yang bisa diperbarui seperti energi matahari atau angin dapat mengurangi emisi dari pembangkit listrik. Selain itu, meningkatkan efisiensi energi dalam proses industri juga mengurangi emisi karbon.

Pemantauan Emisi Industri

Industri harus melakukan pemantauan rutin terhadap emisi mereka dan melaporkan hasilnya secara transparan kepada pihak terkait dalam hal ini adalah Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Proses pemantauan polusi yang dihasilkan oleh asap industri ini menggunakan Continuous Emission Monitoring System (CEMS).

Pengembangan Kebijakan dan Regulasi Ketat

Pemerintah perlu mengembangkan dan menerapkan regulasi ketat terkait polusi udara industri. Ini mencakup batasan emisi, pengujian berkala, dan sanksi untuk pelanggaran.

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang dampak polusi udara dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam menguranginya, seperti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi atau mendukung produk ramah lingkungan.

Pemantauan Kualitas Udara

Memasang alat pemantauan atau monitoring kualitas udara (Air Quality Monitoring System) di beberapa titik pemantauan dengan tujuan mendeteksi peningkatan polusi dan mengambil tindakan cepat.

Penting untuk diingat bahwa solusi untuk mengatasi polusi udara dari industri sangat beragam tergantung pada jenis industri, lingkungan lokal, dan regulasi yang berlaku. Kombinasi dari berbagai solusi ini dapat membantu mengurangi dampak polusi udara industri secara signifikan.

Testindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang engineering & montioring solution menyediakan layanan pemasangan CEMS (Continuous Emission Monitoring System) dan Air Quality Monitoring System (AQMS) di berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Informasi pemesanan dan pertanyaan silahkan hubungi :

Email: sales@testindo.com