Testindo.co.id – Energi merupakan tulang punggung utama kegiatan ekonomi, pembangunan dan kegiatan masyarakat lainnya. Akan tetapi, perilaku ekonomi dan pembangunan kini lebih memprioritaskan aspek arsitektur bangunan dari pada efisiensi energi yang dikonsumsi. Dibutuhkannya audit struktur energi agar dapat menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dan mengidentifikasi potensi penghematan energi.
Dengan adanya kebijakan pencabutan subsidi listrik dari pemerintah, dapat membuat semua sektor harus berbenah. Termasuk PLN sebagai salah satu perusahaan milik negara sebagai pengelola penyedia di bidang energi listrik. Salah satu langkah yang paling nyata adalah menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL). Kebijakan menaikkan TDL merupakan langkah untuk mengumpulkan dana pembangunan pembangkit listrik yang baru.
Tujuan Audit Struktur Energi
Audit struktur energi merupakan salah satu upaya penghematan energi yang diawali dengan cara mengetahui sumber-sumber pemborosan pemakaian energi serta memberikan analisa dan solusi mengenai tindakan yang bisa dilakukan untuk pemakaian energi yang lebih efisien.
Tujuan utama diterapkannya audit struktur energi supaya mendapatkan potensi penghematan energi dan juga menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE), dengan meningkatnya Tarif Dasar Listrik (TDL) dapat mengetahui konsumsi energi listrik pertahun (kWh/tahun) dan dapat mengetahui peluang-peluang penghematan energi pada gedung atau bangunan yang akan di uji.
Proses Audit Struktur Energi
Pengumpulan data
Proses ini sangat penting dalam melakukan audit struktur bangunan. Dari data yang terkumpul, dapat memperoleh kesimpulan yang akurat terhadap penggunaan energi listrik dalam gedung atau bangunan. Proses pengumpulan data mencakup pengumpulan data desktop, pengumpulan data lapangan dan cross check kedua data tersebut.
- Pengumpulan Data Desktop
Pengumpulan data desktop terkait energi yang digunakan dalam suatu bangunan atau gedung merupakan langkah awal yang bertujuan untuk mengenal karakter bangunan yang di audit serta area yang mejadi target utama audit. Data-data yang dikumpulkan mencakup gambar arsitektur bangunan, sirkuit penerangan, sistem pendingin ruangan, skema catu daya tunggal, data tagihan listrik (1 tahun terakhir) dan sistem kontrol beban listrik seperti timer.
- Pengumpulan Data Lapangan
Setelah melakukan pengumpulan data desktop, proses selanjutnya pengumpulan data lapangan yang sama pentingnya. Proses ini dilakukan untuk melengkapi data yang hilang atau yang tidak bisa ditemukan, memastikan keakuratan data desktop dan mengumpulkan data pemborosan energy serta pemeliharaan gedung atau bangunan.
- Crosscheck data
Diperlukannya crosscheck data antar data desktop dengan data lapangan guna mendapatkan keakuratan data untuk konservasi energi.
Pembagian beban akhir penggunaan
Setelah mendapatkan data yang akurat, Anda dapat memisahkan berapa total energi yang digunakan pada gedung atau bangunan. Tujuan pemisahan agar tidak terjadi pemborosan energy listrik. Memisahkan data energy juga dapat menggunakan chart konsumsi energi yang digunakan pada gedung atau bangunan setiap tahun, bulan, hari dan jamnya.
Langkah selanjutnya ialah analisa konservasi energi yang bisa diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu biaya rendah, biaya menengah dan biaya tinggi. Jika sudah melakukan analisa konservasi energi, langkah terakhir dalam proses audit struktur energi ialah melaporkan hasil audit.
Untuk melakukan proses audit struktur energi, dibutuhkan tenaga ahli yang tersertifikasi dan berpengalaman. PT Testindo bias menjadi partner anda dalam melakukan proses audit struktur energi, untuk informasi lebih lanjut dapat hubungi kami :
Email: sales@testindo.com
Chat dengan tim kami melalui fitur live chat yang berada di pojok kanan bawah web ini.