Testindo – Curah hujan di Indonesia setiap tahunnya cukup tinggi karena dipengaruhi oleh banyak faktor seperti ketinggian, pola angin, swilayah perairan dan lainnya. Apalagi Indonesia merupakan negara yang berada di wilayah tropis yang tingkat suhu dan kelembabannya cukup tinggi.
Pengukuran curah hujan sangat diperlukan untuk merencanakan pemanfaatan dan pengolahan air serta membuat rancangan untuk mengendalikan banjir di suatu wilayah. Banyak sektor yang sangat terbantu lewat pengukuran curah hujan, diantaranya Meteorologi dan Klimatologi, Pertanian, Energi dan Hidrologi.
Jenis Alat Ukur Curah Hujan
Setiap negara mungkin punya parameter pengukuran curah hujan yang berbeda. Di Indonesia, pengukuran curah hujan dinyatakan dalam satuan milimeter (mm). Jumlah curah hujan yang diukur dinyatakan dalam satu waktu tertentu berdasarkan lama pengukurannya, misal mm/jam, mm/hari, mm/bulan dan lainnya.
Dalam melakukan pengukuran curah hujan tentunya perlu menggunakan alat bantu. Apa saja jenis alatnya dan bagaimana cara kerjanya ?
Ombrometer Manual
Alat ini digunakan untuk mengukur volume air hujan menggunakan mistar atau penggaris biasa. Ombrometer manual ini terbuat dari bahan seng, bagian atasnya berbentuk corong untuk menampung air hujan yang turun. Pada bagian bawahnya terdapat keran untuk mengeluarkan air hujan.
Pengukuran curah hujan menggunakan alat ini bisa dilakukan dalam jangka waktu harian, bulanan dan tahunan tergantung kebutuhan pengukuran.
Hellmann Rain Gauge
Alat pengukuran curah hujan ini dapat menampung dan juga mengukur level curah hujan secara otomatis. Ombrometer otomatis ini menggunakan sistem perekaman mekanis menggunakan pena yang nantinya akan menggambar garis pada kertas perekam yang bergerak secara perlahan.
Pencatatan ini menggambarkan intensitas curah hujan. Jika semakin tinggi curah hujannya, maka akan semakin curam garis yang dihasilkan pada kertas perekam.
Ombrometer Otomatis
Berbeda dengan yang manual, pada ombrometer otomatis sistem pengukuran curah hujan dilakukan secara otomatis tanpa harus turun tangan secara langsung. Berikut ini beberapa jenis ombrometer otomatis :
Tipping Bucket: Alat ini mengukur curah hujan dengan cara menampung air dalam ember yang akan terbalik setiap kali mencapai volume tertentu (biasanya 0,5 mm). Setiap kali ember terbalik, alat mencatat jumlah curah hujan.
Weighing Bucket: Menggunakan timbangan untuk mencatat berat air yang tertampung, sehingga dapat menghitung curah hujan secara otomatis dan akurat.
Optical Rain Gauge: Menggunakan sensor optik untuk mendeteksi tetesan air dan menghitung curah hujan berdasarkan frekuensi tetesan yang terdeteksi.
Automatic Weather Station (AWS)
AWS (Automatic Weather Station) adalah sistem monitoring cuaca otomatis yang tidak hanya mengukur curah hujan tetapi juga parameter cuaca lainnya seperti suhu, kelembapan, dan kecepatan angin. Alat ini memberikan data pengukuran secara real-time yang sesuai dengan kondisi aslinya.
Setiap jenis alat ukur curah hujan tersebut memiliki kelebihan masing-masing dan juga disesuaikan dengan kebutuhan dan lokasi pengukuran. Jika Anda membutuhkan alat ini beserta jasa instalasinya, Testindo siap melayani pemasangan alat pengukuran curah hujan otomatis dan Automatic Weather Station (AWS).
Informasi pemesanan dan konsultasi silahkan hubungi kami melalui :
Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini