pemeriksaan struktur bangunan pasca banjir

Testindo Kondisi struktur bangunan yang terendam banjir dipengaruhi oleh seberapa lama dan seberapa deras arus banjir yang terjadi. Jika bangunan terendam air cukup lama apalagi arusnya cukup deras, kekuatan bangunan secara perlahan akan terkikis.

Kerusakan bangunan yang ditimbulkan pasca bencana banjir memang bermacam-macam, tapi yang paling sering yaitu timbulnya retakan pada beberapa bagian struktur bangunan seperti dinding, lantai dan atap. Walupun retakannya terlihat kecil, sebaiknya jangan terlalu disepelekan.

Perlu dilakukan Assessment atau pemeriksaan struktur bangunan. Tujuannya, untuk mengukur tingkat kekuatan, keamanan dan kestabilan bangunan setelah  banjir.

Tindakan Pemeriksaan Struktur Bangunan Pasca Banjir

Timbulnya retakan pada beberapa bagian bangunan pasca terjadinya banjir, biasanya berkaitan dengan tingkat kerusakan pada struktur bangunan tersebut. Pemeriksaan struktus sangat diperlukan untuk memastikan keamanan bangunan. Seperti apa metode pemeriksaannya ? berikut ini informasinya :

1. Melakukan Koordinasi

koordinasi dengan pihak terkait untuk menentukan arah kegiatan dan proses sinkronisasi rencana kegiatan yang berhubungan dengan perizinan dan koordinasi wilayah pemeriksaan pada gedung, review dokumen dan data eksisting gedung dari pihak pengelola bangunan.

2. Inspeksi Secara Visual

Pemeriksaan awal dilakukan dengan mengamati bagian yang mengalami retakan, deformasi atau kerusakan pada bagian strukturalnya. Nantinya, bagian yang mengalami retakan tersebut akan ditandai untuk diperiksa lebih lanjut menggunakan peralatan assessment struktur.

3. Pemeriksaan Struktur Pondasi

Lanjut ke pemeriksaan bagian pondasi, disini diamati apakah pondasinya miring, masih kuat menahan beban dan tidak ada penurunan atau pergeseran tanah yang terlalu melebar. Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan alat seperti Total Station, Cover Meter, UPV dan Hammer Test.

4. Pemeriksaan Jalur Instalasi Listrik dan Pipa

Inspeksi juga perlu dilakukan pada instalasi listrik dan juga pipa yang terpasang, apalagi tidak sedikit bangunan yang menutup instalasi pipa dengan triplek dan coran semen, bahkan ada juga yang jalur instalasinya dipasang di bawah tanah. Perlu dilakukan pengamatan yang lebih detail menggunakan alat seperti GPR, infrared thermography dan UPV.

Baca Juga :  Sistem Pemantauan Suhu dan Kelembaban Rumah Sakit

5. Uji Material Bangunan

Untuk mengetahui lebih detail kekuatan struktur bangunan, bisa dilakukan pengujian material dengan metode Destructive Test seperti core drill beton. Nantinya materila akan dibawa ke laboratorium pengujian untuk mengukur tingkat kekuatannya dan memastikan sudah memenuhi standar keamanan.

6. Membuat Dokumentasi dan Laporan Pengujian

Pembuatan dokumentasi seperti foto dan video sangat diperlukan untuk menentukan titik atau bagian bangunan yang butuh perbaikan.  Sedangkan laporan pengujian berguna untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan, apakah cukup dengan melakukan renovasi atau harus dibongkar total.

Melalui pemeriksaan struktur bangunan bisa diketahui informasi mutu material eksisting beton yang digunakan, kondisi tulangan, serta informasi mengenai kondisi, integritas, kedalaman dan dimensi pondasi eksisting bangunan pasca terjadinya banjir.

Ultrasonic PLTU

Testindo sebagai perusahaan monitoring solution menyediakan layanan Assessment atau Audit Struktur Bangunan. Kami siap melayani audit berbagai jenis bangunan seperti hotel, villa, gedung perkantoran dan lainnya.

Informasi pemesanan dan pertanyaan silahkan hubungi kami melalui :

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini