Testindo.co.id – Bendungan adalah konstruksi yang digunakan untuk menampung air dari tempat tertinggi menuju ke tempat terendah, lalu menjadikannya sebagai danau, waduk bahkan hingga menjadi tempat rekreasi. Namun, bendungan sendiri memiliki batas ketinggian air yang perlu dipantau, karena jika air tersebut melebihi batasnya akan menimbulkan bencana disekitar bendungan berada. Oleh karena itu sistem teknologi terbaru ini hadir untuk memantau keadaan dan kondisi bendungan secara berkala. Sistem telemetri bendungan cocok untuk hal tersebut. Apa itu Sistem Telemetri Bendungan? Simak artikel berikut ini.
Apa Itu Sistem Telemetri Bendungan?
Salah satu usaha untuk mengurangi bencana yang terjadi akibat banjir adalah dengan mengetahui berapa banyak jumlah debit air yang mengalir dari sungai. Diperlukannya pengelolaan manajemen bencana yang tepat dan didukung dengan sistem yang dapat menyediakan informasi secara real–time yang bisa di cek secara berkala serta menjadi sistem pendukung keputusan strategi mitigasi bencana, khususnya banjir.
Untungnya seiring bertambahnya jumlah dan usia bendungan, alat untuk memfasilitasi pemeliharaannya juga meningkat kemampuannya. Sistem pemantauan otomatis telah menjadi bagian penting dari banyak program pemeliharaan bendungan.
Sistem telemetri ini biasanya terdiri dari sensor, data logger, dan peralatan telemetri yang bekerja sama untuk mengukur parameter kritis dan menyediakan pencatatan data, pelaporan, kontrol, dan alarm. Data dapat dicatat dari waktu ke waktu untuk memberikan informasi mengenai kesehatan bendungan secara keseluruhan.
Alarm dan info dapat diprogram untuk memperingatkan para insinyur tentang potensi kegagalan. Yang terpenting dari semuanya, sistem ini menyediakan pemantauan 24/7 dan memungkinkan untuk mendeteksi banyak perubahan yang mungkin tidak diperhatikan. Penyebab umum keruntuhan bendungan termasuk overtopping, masalah pondasi, masalah struktural, dan perpipaan (erosi internal karena rembesan). Melalui program pemantauan yang efektif, penyebab-penyebab tersebut dapat dideteksi secara dini dan diperbaiki atau dimitigasi.
Video Mengenal Sistem Telemetri & Monitoring Bendungan
Karena banyaknya faktor yang terlibat (hidrologi, geoteknik, struktural, dan daya terkait), berbagai macam pengukuran diperlukan untuk bendungan. Ini mencakup semua dimulai dari struktur bendungan, hingga pondasi bendungan, sehingga air di waduk. Sejumlah faktor telah berkontribusi pada pemilihan sistem telemetri bendungan. Sistem kami cukup fleksibel untuk mengukur berbagai macam sensor yang digunakan dalam aplikasi pemantauan bendungan. Persyaratan daya yang rendah dan desain yang kokoh memungkinkan untuk beroperasi tanpa pengawasan di lingkungan yang keras untuk jangka waktu yang lama. Opsi telemetri menyediakan data dan early warning system untuk membantu manajemen jarak jauh.
Instrument Yang Digunakan Untuk Sistem Telemetri Bendungan
Untuk mengetahui hasil dari data-data terkait kondisi bendungan, digunakan alat-alat untuk menunjang sistem telemetri bendungan seperti dibawah ini:
Piezometer
Piezometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan air pori serta permukaan air tanah. Piezometer juga dapat digunakan untuk mengetahui stabilitas suatu lereng, merancang untuk tegangan lateral dan evaluasi efektivitas drainase.
Inclinometer
Inclinometer adalah alat yang digunakan untuk membaca pergerakan tanah (kemiringan tanah), pada umumnya inclinometer terpasang pada pipa inclino dengan kriteria panjang tertentu, pipa inclinometer tersebut berfungsi sebagai pelindung inclinometer saat berada di dalam tanah.
Extensometer
Extensometer adalah alat selanjutnya pada sistem telemetri bendungan yang digunakan untuk mengatur pergeseran tanah pada permukaan, terutama tanah-tanah yang rawan longsor. Probe extensometer pada extensometer berfungsi sebagai monitoring besaran deformasi vertikal dari tubuh atau pondasi pada bendungan urugan dan tanggul.
Radar Water Level Sensor
Radar Water Level Sensor juga merupakan alat yang digunakan untuk menunjang sistem telemetri bendungan, sebagai pemantau level air di bendungan atau waduk. Alat ini sangat efisien untuk monitoring level air secara online dan real–time.
Selain instrument diatas masih ada lagi sensor-sensor yang biasa digunakan, hanya saja penggunaan sensor biasanya sesuai dengan kebutuhan data yang ingin didapat.
Data Logger Dalam Sistem Telemetri Bendungan
Data Logger berfungsi sebagai:
- Akuisisi data sensor dengan real time dan laju data pengambilan sampel yang dapat dikonfigurasi ulang
- Kecepatan transmisi data yang bisa dikonfigurasi ulang ke server lokal
- Data real time online dapat dilihat pada dasbor web monitoring
- Data dapat diunduh / diekspor ke dalam ekstensi file CSV melalui perangkat lunak pemantauan
Web Monitoring Untuk Sistem Telemetri Bendungan
Database Center & Dashboard
Web Monitoring (TMR-Instrumentweb.com)
Database Center:
- Untuk manajemen lokasi pos pengamatan
- Manajemen dan konfigurasi pada Data Logger
- Informasi kesehatan Data Logger secara real time
- Data-data untuk telemetri hadir secara real time hingga per 10 detik
- Terdapat fitur download data telemetri bendungan
- Mendapat storage database untuk processing data telemetri bendungan
Dashboard Web Monitoring :
- Publikasi data melalui web dengan nama domain institusi pengguna
- Aplikasi web berupa informasi publik untuk Curah Hujan dan Tinggi muka air
Itu dia penjelasan mengenai sistem telemetri bendungan. Menggunakan metode telemetri tersebut, monitoring bendungan lebih mudah dan efisien.
Testindo sebagai perusahaan yang bergerak dibidang testing & measurement dapat menjadi partner terbaik anda untuk melakukan CSL Test, didukung dengan instrumen yang memadai dan engineering berpengalaman. Untuk informasi lebih lanjut mengenai konsultasi dan pemesanan jasa, Anda dapat menghubungi kami:
Email: sales@testindo.com
Chat dengan tim kami melalui fitur live chat yang berada di pojok kanan bawah web ini.