Testindo – El Nino merupakan sebuah fenomena cuaca yang terjadi secara periodik di Samudra Pasifik. Fenomena ini terjadi ketika suhu permukaan air laut yang biasanya dingin berubah menjadi lebih panas dari biasanya diluar batas kewajaran suhu air laut. Kata El Nino itu sendiri diambil dari bahasa Spanyol yang artinya anak laki-laki. El nino ini menjadi sebutan oleh para nelayan di wilayah Ekuador ketika suhu air laut menjadi lebih panas dari sebelumnya.
Fenomena El Nino disebabkan oleh perubahan arus air laut yang biasanya bergerak dari timur ke barat, menjadi bergerak dari barat ke timur. Perubahan arus ini terjadi akibat adanya perbedaan suhu antara Samudra Pasifik bagian barat dan timur. Akibatnya, terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrem di banyak wilayah di dunia, termasuk Indonesia.
Dilansir dari detikcom, Tercatat beberapa kali di Indonesia juga pernah mengalami El Nino yaitu pada tahun 1951, 1963, 1968, 1969, 1976, 1977, 1986, 1987, 1994, 2002, 2004 dan 2006.
Jenis Fenomena El Nino
El Nino itu sendiri terbagi dalam beberapa jenis sesuai dengan intensitasnya. Setiap jenis El Nino tentunya menimbulkan dampak yang beragam. Berikut ini Jenis Jenis El Nino :
El Nino Lemah
Jenis El Nino ini memiliki anomali atau penyimpangan suhu dengan kisaran 0.5 derajat celcius sampai 1.0 derajat celcius. Terjadinya penyimpangan ini biasanya berlangsung selama 3 bulan berturutan di wilayah perairan Pasifik.
El Nino Sedang
Jenis El Nino sedang mengalami penyimpangan suhu mulai dari 1.1 derajat Celcius hingga 1.5 derajat Celcius. Penyimpangan suhu di perairan Pasifik ini minimal berlangsung selama 3 bulan.
El Nino Kuat
Jenis El Nino kuat ini merupakan fenomena penyimpangan suhu diatas 1.5 derajat Celcius selama 3 bulan berturut-turut.
Dampak dari Fenomena El Nino
El Nino dapat menimbulkan dampak yang cukup besar pada cuaca di berbagai belahan dunia. Berikut ini beberapa dampak dari fenomena El Nino:
Banjir dan Kekeringan
El Nino dapat menyebabkan hujan yang lebih banyak dari biasanya di beberapa wilayah, sementara di wilayah lain terjadi kekeringan yang parah. Di Indonesia, El Nino seringkali menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah di Pulau Jawa dan Bali, sementara wilayah lain mengalami banjir.
Gelombang Panas
El Nino dapat menyebabkan suhu udara yang lebih tinggi dari biasanya. Hal ini dapat menyebabkan gelombang panas yang mematikan di beberapa wilayah.
Gangguan Pertanian
El Nino dapat menyebabkan gangguan pada produksi tanaman dan hewan. Akibat kekeringan atau banjir yang diakibatkan oleh El Nino, banyak petani yang mengalami gagal panen. Hal ini dapat menyebabkan krisis pangan di banyak wilayah.
Kenaikan Harga Komoditas
Dampak El Nino pada produksi pertanian dapat menyebabkan kenaikan harga komoditas pangan di pasar global. Kenaikan harga ini dapat menyebabkan masalah ekonomi dan sosial di banyak negara.
Gangguan Lingkungan
El Nino dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan, seperti kebakaran hutan. El Nino seringkali menyebabkan musim kemarau yang panjang dan kering di beberapa wilayah, yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
Meminimalisir Dampak dari El Nino
Pemerintah dan masyarakat dapat melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir dampak El Nino. Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan:
Melakukan Peningkatan dan Memperbarui Sistem Pengairan
Peningkatan sistem pengairan dapat membantu mengatasi kekeringan yang diakibatkan oleh El Nino. Pemerintah dapat membangun embung dan bendungan atau memperbarui bendungan yang sudah ada untuk menyimpan air hujan, serta memperbaiki sistem irigasi untuk memastikan air tersedia bagi petani.
Mengembangkan Teknologi Pertanian yang Lebih Tahan Terhadap El Nino
Mengembangkan teknologi pertanian yang lebih tahan terhadap El Nino dapat membantu petani mengatasi dampak kekeringan atau banjir pada produksi tanaman dan hewan. Teknologi pertanian yang dapat dikembangkan antara lain adalah penggunaan varietas tanaman yang tahan kekeringan atau banjir, penggunaan sistem irigasi tetes atau hidroponik untuk meminimalkan penggunaan air, dan penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Menjaga Konservasi Lingkungan
Menjaga konservasi lingkungan dapat membantu mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan yang diakibatkan oleh El Nino. Pemerintah dan masyarakat dapat melakukan upaya penanaman kembali hutan yang telah rusak, melakukan kampanye pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, dan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari risiko kebakaran.
Menyiapkan Mitigasi Bencana
Menyiapkan rencana bencana dapat membantu masyarakat menghadapi dampak El Nino secara lebih siap dan terorganisir. Pemerintah dan masyarakat dapat melakukan simulasi dan pelatihan menghadapi bencana, membangun pusat evakuasi, serta menyimpan persediaan makanan dan air untuk memenuhi kebutuhan selama bencana terjadi.
Dalam menghadapi El Nino tentunya perlu dilakukan analisa dan pengukuran berbagai parameter cuaca seperti tingkat radiasi matahari, kecepatan angin, curah air hujan dan lainnya.
Testindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sistem monitoring menyediakan layanan Automatic Weather Station untuk mengukur berbagai parameter cuaca dan juga Automatic Water Level Recorder (AWLR) untuk menganalisa tingkat ketinggian air tanah pada lahan gambut dan hutan demi mencegah terjadinya kebakaran hutan akibat kekeringan saat El Nino. Informasi pemesanan dan pertanyaan silahkan Anda hubungi kami melalui :
Bisa juga melalui live chat yang berada di pojok kanan bawah halaman web ini.