Testindo – Fenomena El Nino diprediksi akan menerjang Indonesia dalam waktu dekat ini. Menurut Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan agar lebih waspada terhadap dampak El Nino.
Dilansir dari Antaranews, “Jadi El Nino itu sesuai prediksi sudah mulai terjadi di Indonesia sejak Juli. Tapi sesuai hasi prediksi juga, El Nino-nya masih lemah di awal-awal Juli itu,” ujar Dwikorita.
Menurutnya pada awal bulan Juli ini dampak El Nino memang masih lemah, tapi kekuatannya semakin bertambah menjadi moderat sehingga harus lebih waspda.
Selain itu, Dwikorita juga mengungkapkan bahwa puncak dari El Nino ini diprediksi pada bulan Agustus – September yang dapat menimbulkan kemarau yang lebih kering jika dibandingkan dengan musim kemarau pada tahun 2020, 2021 dan 2022.
Munculnya fenomena El Nino dapat berdampak buruk pada sektor pertanian sehingga berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Selain itu, kekeringan yang cukup parah dapat membuat lahan pertanian dan hutan menjadi mudah terbakar.
Maka dari itu, ada baiknya tingkat ketinggian muka air tanah selalu dipantau menggunakan Automatic Water Level Recorder. Dengan begitu bisa diketahui seberapa parah tingkat kekeringan pada lahan gambut, hutan dan pertanian.
Dampak buruk yang juga timbul saat El Nino terjadi yaitu terbatasnya ketersedian air, gangguan pernapasan, stress akibat cuaca panas ekstrem, hingga timbulnya penyakit menular.
Supaya parameter cuaca terpantau dengan baik, di beberapa wilayah dipasang stasiun cuaca atau automatic weather station.Dengan begitu jika kondisi cuaca sudah masuk ke tahap mengkhawatirkan bisa langsung dikeluarkan peringatan dini.