shms jembatan pasca lebaran

Testindo Jumlah kendaraan yang melintas ketika mudik lebaran sangat melonjak, lebih padat daripada hari biasanya. Kondisi ini tentunya memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kestabilan dan juga ketahanan jembatan yang dilintasi kendaraan para pemudik. Itulah mengapa perlu dilakukan tindakan Structural Health Monitoring System (SHMS) pasca lebaran.

SHMS jembatan merupakan proses monitoring kondisi suatu struktur jembatan menggunakan sistem instrumentasi, sehingga dapat dideteksi kondisi menyimpang atau gejala kerusakan pada jembatan.

Tujuan SHMS adalah untuk memantau secara terus-menerus kondisi kesehatan struktur, monitoring berbagai gejala abnormal yang mungkin terjadi, serta mencatat perilaku beban yang diterimaoleh struktur. Data dari pengujian SHMS ini digunakan menganalisa dalam pengambilan keputusan dalam tindakan preventif atau perawatan pada struktur.

Manfaat SHMS Jembatan Pasca Lebaran

Ketika volume kendaraan yang melintasmeningkat secara signifikan maka beban yang diterima oleh jembatan lebih berat dari biasanya. Inilah alasan kenapa SHMS pada jembatan harus dilakukan, apalagi jika usia jembatannya terbilang sudah tua. Berikut ini beberapa manfaat melakukan SHMS pasca lebaran :

Menjaga Keamanan Jembatan

Kondisi jembatan secara keseluruhan memang tidak bisa dilihat secara langsung. Melalui SHMS ini, bisa dipantau kondisi di seluruh bagian jembatan apakah masih aman untuk dilintasi atau tidak. Dengan begitu dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan di atas jembatan.

Mencegah Kerusakan Fatal pada Jembatan

Melalui sistem instrumentasi yang terhubung dengan sensor yang dipasang di beberapa titik jembatan ini, engineering bisa mengamati dan mempelajari bagian yang abnormal pada jembatan, sehingga bisa langsung dilakukan perbaikan sebelum terjadi kerusakan yang lebih besar.

Menghemat Biaya Perbaikan

Dengan mengetahui berbagai gejala kerusakan dan bagian yang abnormal sejak dini maka perbaikan yang dilakukan tidak perlu dalam skala besar sehingga menghemat cost maintenance jembatan.

Baca Juga :  Uji Lendutan Jembatan pada Loading Test

Layanan SHMS, Klik Disini >>>


Jembatan merupakan prasarana yang menghubungkan dua wilayah yang terpisah karena suatu rintangan seperti sungai, bukit, jurang, laut dan lainnya. Dengan melakukan SHMS maka kondisi jembatan dapat selalu terjaga dan terawat sehingga kendaraan dapat melintas dengan lancar dan aman.

Selain Jembatan, Kondisi Perkerasan Jalan atau Aspal Juga Perlu Dimonitoring

Bukan hanya jembatan, aspal ajalan juga harus dipantau tingkat kekerasannya pasca mudik lebaran, apalagi jika kondisi aspal sudah banyak yang retak dan berlubang. Metode yang digunakan untuk monitoring perkerasan aspal jalan ini disebut Pavement Monitoring System (PMS).

Layanan Pavement Monitoring System Klik Disini >>

Melalui evaluasi kondisi jalan menggunakan Pavement Monitoring System ini bisa diketahui seberapa parah tingkat kerusakan dan juga jenis gangguan apa saja yang terjadi pada perkerasan jalan. Nantinya, pencatatan hasil dan data analisis dari pavement monitoring system ini bisa digunakan untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan.

Testindo sebagai perusahaan engineering & monitoring solution menyediakan layanan SHMS & Pavement Monitoring System untuk berbagai jenis jembatan dan perkerasan jalan. Jika Anda berminat atau ingin konsultasi terlebih dahulu silahkan hubungi kami melalui :

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini