Testindo – Uji lendutan jembatan merupakan metode untuk mengukur deformasi atau perubahan bentuk struktur jembatan akibat beban yang diterima. Tujuan dari uji lendutan jembatan adalah untuk memastikan kekuatan dan kestabilan jembatan, serta mengidentifikasi perbaikan yang dibutuhkan oleh jembatan.
Uji lendutan jembatan termasuk bagian dari uji beban (loading test) jembatan yang memiliki peran penting dalam menjaga kekuatan struktur jembatan. Dengan mengukur lendutan, kita dapat mengetahui tingkat deformasi struktur jembatan saat terkena beban. Pengujian ini membantu menganalisa potensi kerusakan struktural yang mungkin terjadi dan memungkinkan perbaikan atau perawatan yang tepat waktu.
Pada umumnya masa usia jembatan dalam perencanaan minimal 50 tahun sampai 100 tahun pemakaian. Dengan melakukan uji lendutan jembatan maka dapat memberikan pemahaman tentang perilaku struktur jembatan dan dapat digunakan untuk memperpanjang masa pakai atau usia jembatan dengan efektif.
Tahapan Uji Lendutan Jembatan
Persiapan Lokasi
Sebelum memulai uji lendutan, lokasi uji harus disiapkan dengan baik. Beberapa persiapan diantaranya membersihkan area uji, memasang alat-alat pengukuran, dan memasang beban uji sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Persiapan lokasi yang baik akan memastikan keakuratan dan keandalan data yang diperoleh.
Pemasangan Sensor
Selama uji lendutan, sensor dipasang di beberapa lokasi strategis pada struktur jembatan. Sensor ini digunakan untuk mengukur deformasi atau perubahan bentuk yang terjadi pada jembatan. Beberapa sensor yang sering digunakan yaitu sensor LVDT, sensor accelerometer, vibrating wire dan strain gauge. Nantinya, data yang diperoleh dari sensor ini akan digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Pengujian dan Pemantauan
Setelah persiapan selesai, selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengukur lendutan jembatan dilakukan dengan menerapkan beban sesuai dengan metode yang dipilih. Selama pengujian, deformasi dan respons struktural jembatan terus dipantau menggunakan sensor yang dipasang sebelumnya. Data ini kemudian direkam dan dianalisis untuk mendapatkan informasi yang relevan.
Metode Uji Lendutan Jembatan
Dalam pengujian loading test jembatan digunakan sensor LVDT untuk mengukur dan menganalisa lendutan pada jembatan. Ada 2 metode pengujian yang dilakukan yaitu :
Uji Lendutan Statis
Metode uji lendutan statis dilakukan dengan menerapkan beban statis pada jembatan dan mengukur deformasi yang terjadi. Beban statis biasanya menggunakan kendaraan berupa truck besar sebagai penambah beban yang ditempatkan pada jembatan.
Tujuan dari Loading test static ( static loading test) adalah untuk mendapatkan parameter-parameter seperti statistik penurunan struktur dan lendutan sehingga dapat dinilai kinerja jembatan.
Berikut tahap pengujian static loading test.
Proses pengujian ini dilakukan secara bertahap menggunakan beban berupa truck dengan mengukur nilai strain hingga titik ultimate strain yang diizinkan. Nantinya data lendutan yang diperoleh dapat pembebanan statis ini digunakan untuk analisis kekuatan struktural jembatan.
Uji Lendutan Dinamis
Metode uji lendutan dinamis dilakukan dengan menerapkan beban impuls pada jembatan dan mengamati respons getarannya. Beban impuls dapat dihasilkan dengan menggunakan alat uji dinamis seperti palu jatuh atau alat hentakan. Uji lendutan dinamis berguna untuk mengidentifikasi sifat dinamis jembatan dan mempelajari respons strukturalnya terhadap getaran.
Proses pengujian ini dilakukan dengan bantuan beban truk yang diberi rintangan sehingga setelah ban belakang truk melewati rintangan dan dilakukan pengereman maka akan menghasilkan hantaman pada jembatan.
Manfaat Uji Lendutan Jembatan
Keamanan Jembatan
Pengujian ini memiliki peran penting dalam menjaga keamanan jembatan. Dengan mengidentifikasi deformasi atau perubahan bentuk yang tidak normal, maka potensi kegagalan struktural dapat dikurangi. Hal ini membantu melindungi pengguna jembatan dan mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh kegagalan struktural.
Perpanjangan Masa Pakai
Dengan melakukan pengujian ini secara teratur dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan, masa pakai jembatan dapat diperpanjang. Identifikasi dini terhadap kerusakan struktural dan penerapan perawatan yang tepat dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan memperpanjang usia jembatan.
Penghematan Biaya
Melalui pengujian lendutan pada jembatan yang teratur, diperoleh informasi yang akurat tentang kondisi struktural jembatan. Hal ini memungkinkan perencanaan yang lebih baik untuk perbaikan dan pemeliharaan jembatan, sehingga mengurangi biaya yang terkait dengan perbaikan darurat atau penggantian struktural yang mahal.
Pengujian ini membuat kondisi prima jembatan senantiasa dapat dipertahankan untuk selalu terpantau dengan baik dari waktu ke waktu. Setiap jenis potensi kerusakan dapat terdeteksi sedini mungkin, sehingga kerusakan yang akan berakibat fatal atau bisa menjalar kepada bagian/parts lain yang dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah (mengakibatkan rubuhnya jembatan) bisa dihindari.
Testindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sistem monitoring dan pengujian menyediakan layanan loading test termasuk pengujian lendutan pada jembatan. Informasi lengkap seputar pengujian ini silahkan menghubungi kami :
Email: sales@testindo.com
Bisa juga untuk chat dengan tim kami melalui fitur chating di kanan bawah website ini.