Testindo Perkembangan teknologi yang sangat luar biasa sekarang ini, bukan hanya mencakup seputar smartphone dan komputer saja tapi juga masuk ke sektor keamanan bangunan atau safety building, salah satunya adalah sistem peringatan dini untuk gempa bumi.

Indonesia merupakan negara yang seringkali di landa gempa bumi, berdasarkan data dari situs BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mencatat pada tahun 2017 terjadi sebanyak 7.169 kali gempa bumi dan pada tahun 2018 meningkat menjadi sebanyak 11.920 kali.

Kebanyakan yang menjadi korban jiwa dan luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan karena tidak sempat menyelamatkan diri. inilah mengapa setiap wilayah dan gedung sebaiknya memasang sistem peringatan dini.

Tujuannya, agar ketika terjadi gempa bumi masyarakat dan juga penghuni bangunan bisa segera menyelematkan diri ke tempat yang lebih aman.

Dahulu masyarakat menggunakan alat pentungan sebagai “warning” adanya gempa bumi yang besar. Namun seiring kemajuan teknologi, perlahan muncul alat atau sistem peringatan dini gempa bumi yang terhubung dengan alarm dan toa pengeras suara.

Memasuki era 4.0 dimana internet mulai diaplikasikan untuk berbagai lini industri, termasuk sistem peringatan dini yang mulai menggunakan Internet of Things ( IoT). Bahkan, ada juga yang telah dilengkapi algorithma dan AI khusus untuk mendeteksi getaran gempa bumi.

Cara Kerja Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi Berbasis IoT (IoT)

Beberapa sensor untuk menganalisa berbagai macam parameter gempa dipasang di beberapa titik bangunan. Sensor ini terhubung dengan panel box yang berisi ADSL, ethernet, PC monitoring dan lainnya.

Sistem peringatan dini gempa juga bisa dihubungkan dengan Building Automation System (BAS) sehingga ketika terjadi gempa bisa mematikan listrik, lift, gas, pemanas dan sistem lainnya secara otomatis.

Baca Juga :  Inilah Penyebab Terjadinya Tsunami Akibat Gempa Bumi

Ketika parameter gempa terdeteksi oleh sensor, maka sistem peringatan dini akan menghasilkan atau mengeluarkan sinyal peringatan melalui alarm peringatan dan juga pemberitahuan melalui smartphone.

Dengan begitu penghuni bangunan bisa segera menyelamatkan diri sebelum datangnya getaran gempa yang lebih besar.

Beberapa gedung yang bisa dipasang sistem peringatan dini berbasis IoT ini yaitu : 

  • Gedung atau Bangunan Tinggi
  • Pusat Perbelanjaan
  • Bandara
  • Jembatan atau Flyover
  • Apartemen
  • Pabrik
  • Wilayah Perkotaan
  • Badan Penanggulangan Bencana
  • Dan Lainnya

Early Warning System Gempa Bumi dari Testindo

Jika Anda merupakan pemiliki atau pengelola gedung yang ingin memasang early warning system gempa bumi, Testindo siap membantu. Testindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sistem monitoring & testing menyediakan layanan instalasi atau pemasangan early warning system gempa bumi E Quake Smart.

Sistem peringatan dini gempa bumi ini sudah dilengkapi machine learning dan juga AI untuk membaca getaran gempa sebelum sampai ke bangunan atau gedung, sehingga penghuni bangunan bisa melakukan evakuasi dengan cepat.

Selain untuk gedung, EQuake Smart ini juga dapat dipasang pada infrastruktur skala kota untuk unit operasional seperti Badan Penanggulangan Bencana, pemadam kebakaran, transportasi umum, kereta bawah tanah, dan juga bandara supaya bersiap-siap untuk segera mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Jika Anda berminat untuk melakukan pemasangan EQuake Smart atau punya pertanyaan seputar Early Warning System Gempa Bumi , jangan sungkan untuk menghubungi kami :


Email: sales@testindo.com

Atau bisa chat dengan tim kami melalui fitur chat yang ada di pojok kanan bawah website ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *