survey georadar

Testindo.co.id – Melakukan pengukuran atau pencarian objek di bawah permukaan tanah sangat penting dilakukan sebagai langkah mengetahui kondisi benda di bawah permukaan tanah. Benda-benda tersebut contohnya adalah pipa listrik, pipa gas, instalasi internet atau benda-benda lainya. Alasan melakukan pengukuran ini adalah agar benda-benda dibawah tanah tersebut tidak menjadi masalah di kemudian hari seperti saat proses pembangunan gedung, terowongan atau jalan. Untuk itu dibutuhkan suatu metode survey georadar.

Metode georadar atau bisa disebut juga metode ground penetrating radar (GPR) merupakan suatu langkah pengukuran di bawah permukaan tanah dangkal dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik (radar). Frekuensi yang digunakan biasanya diantara rentang 1 – 2000 Mhz. Saat frekuensi georadar semakin rendah maka dapat dapat mendeteksi kondisi bawah tanah semakin dalam, namun jika semakin tinggi frekuensi georadar maka kondisi yang dapat dideteksi semakin dangkal.

Prinsip Kerja Metode Survey Georadar

Metode georadar adalah bagian dari gelombang elektromagnetik (EM), caranya adalah dengan memancarkan frekuensi gelombang pendek ke dalam tanah lalu kemudian merekam pantulan gelombang tersebut. Gelombang elektromagnetik pada frekuensi tersebut dapat menembuh batuan, air, tanah yang dapat dilihat seperti tabel gambar dibawah ini.

Georadar atau ground penetrating radar mempunyai cara kerja yang sesuai dengan radar biasanya, GPR mengirim  getaran gelombang diantara 1 – 2000 Mhz ke dalam tanah yang berasal dari antena lalu direkam pemantulan tersebut dengan waktu yang singkat.  Saat suatu gelombang getaran GPR menyentuh suatu lapisan atau objek dengan suatu konstanta  pada elektrik berbeda, gelombang akan dipantulkan kembali, lalu diterima antena penerima.

Saat melakukan pengukuran georadar tidak disarankan ketika hujan, karena dapat berpengaruh petir selain itu tanah atau batuan merupakan material konduktor listrik yang dapat mengakibatkan resolusinya menjadi rendah. Dalam pengukuran GPR penetrasi kedalaman akan berkurang karena diakibatkan:

  • Kapasitas penghantar listrik bertambah
  • Kandungan air bertambah
  • Kandungan lempung bertambah
  • Material kontaminasi konduktor bertambah

Fungsi dan Kegunaan Survey Georadar

Metode georadar sering digunakan dalam pemetaan serta mengetahui kondisi utilitas di bawah tanah.  Diantaranya utilitas tersebut adalah pipa gas, kabel listrik, kabel internet fiber optic (FO). Bentuk utilitas di bawah tanah ditampilkan dalam bentuk refleksi hiperbolik. Selain untuk survey utilitas survey georadar juga dapat dilakukan untuk aplikasi-aplikasi berikut:

Fungsi Georadar Dalam Pemetaan Struktur

Georadar dapat digunakan dalam mendeteksi  munculnya retakan/ crack yang ada dalam struktur beton. Pengujian georadar ini merupakan metode yang ampuh untuk mengetahui retakan karena cara penggunaanya yang praktis dengan cara scan pada permukaan beton.

Frekuensi yang digunakan dalam mendeteksi keretakan beton menggunakan frekuensi tinggi, dengan rentang frekuensinya antara 1Ghz – 2.6 Ghz, frekuensi ini tergantung pada ketebalan beton serta tingkat ketelitian. Inspeksi beton menggunakan metode georadar biasanya untuk mendeteksi adanya retakan pada beton/slab, ketebalan aspal diatas beton dan keberadaan rebar serta conduit metal ataupun non metal.

Baca Juga :  Pemetaan Struktur Beton Menggunakan Georadar

Fungsi Georadar Untuk Mendeteksi Benda Cagar Budaya

Metode survey georadar juga dapat digunakan untuk mendeteksi benda cagar budaya, seperti yang dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dengan ahli geofisika dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabayar serta Univeritas Pertamina dalam pemetaan struktur pada situs sejarah kuno Majapahit di wilayah Jombang, Jawa Timur.  Untuk lebih lengkapnya bisa baca artikelnya disini.

Tim BPCB Jateng menggunakan alat georadar untuk menemukan benda cagar budaya – (Foto sumber: Achmad Syauqi/detikcom)

Fungsi Georadar Untuk Lingkungan

Georadar juga dapat berfungsi untuk lingkungan yaitu untuk keperluan pemetaan limbah atau pencemaran di bawah tanah, selain itu georadar juga sudah diaplikasikan untuk mendeteksi isi bawah tanah untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Fungsi Georadar Untuk Assesment Pondasi

Georadar juga dapa digunakan untuk mengukur berbagai jenis pondasi diantaranya adalah: pondasi pada bangunan, pondasi jembatan, pondasi pada tower serta pondasi untuk dermaga pelabuhan.

Fungsi Georadar untuk Mendeteksi Tubuh Yang Terkubur di Bawah Tanah

Fungsi Georadar yang lainya adalah dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya tubuh atau jenazah manusia yang terkubur di bawah tanah, biasanya digunakan untuk memindahkan jenazah dari  pemakaman yang lama ke area pemakaman yang baru. Namun untuk kondisi ini metode georadar lebih efektif menemukan jenazah yang terkubur dengan peti mati, karena  semakin tebal kayu penahan tanah/ peti akan semakin jelas posisi jenazah tersebut.

Berapa Harga Untuk Jasa Survey Georadar?

Jika anda membutuhkan survey georadar, pasti anda bertanya berapa harga untuk survey georadar? Dan apa saja yang perlu dipersiapkan? Untuk mengetahui harga untuk survey georadar biasanya penyedia jasa survey georadar akan bertanya masalah atau tujuan dari survey georadar karena hal ini akan terkait dalam penawaran harga yang diberikan. Selain itu luas area juga bisa menjadi hal yang perlu diinformasikan untuk mendapatkan harga.

Testindo menyediakan jasa survey georadar, batimetri dan Lidar di seluruh Indonesia. Informasi pemesanan dan pertanyaan silahkan menghubungi kami :


Email: sales@testindo.com

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat yang berada di pojok kanan bawah web ini.

 

 

Sumber Table: Jurnal: PEMETAAN KONDISI BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE
GEOFISIKA (STUDI KASUS: BENDUNG PASARBARU, TANGERANG) Penulis: Adang S & Nurlia Sadikin Peneliti Pusat Litbang Sumber Daya Air

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *