loading test

Testindo.co.id – Struktur konstruksi seperti jembatan, gedung, bangunan memerlukan pengujian yang berguna untuk mengetahui kondisi struktur tersebut, salah satu jenis pengujian yang dilakukan adalah loading test. Pengujian loading test bertujuan untuk mengetahui kemampuan beban maksimum suatu struktur selain itu uji beban ini juga untuk memastikan keamanan dari suatu struktur.

Metode Yang Diterapkan Dalam Loading Test

Metode loading test terbagi menjadi dua, yaitu pengujian static dan pengujian dynamic, berikut adalah penjelasan mengenai dua metode tersebut.

Loading Test Static

Pengujian ini menggunakan benda yang sifatnya diam, tidak berubah arah, intensitas ataupun garis kerjanya. Contoh penerapan pengujian beban static pada jembatan adalah dengan menggunakan banyak truk yang masing-masing muatan memiliki bera kurang lebih 40 ton. Truk tersebut disejajarkan sepanjang jembatan. Kemudian akan diukur dan dianalisa seberapa besar pengaruhnya terhadap jembatan.

loading test
Pengujian beban static jembatan kukar

Loading Test Dynamic

Pengujian beban menggunakan beban yang bergerak. Misalkan pada jembatan, uji beban menggunakan truk berisi muatan kemudian dijalankan melewati balok kayu yang sudah disiapkan. Ketika truk melewati balok maka roda akan menghantam atau membentur aspal. Benturan inilah yang nantinya akan dianalisa menggunakan alat khusus pengujian beban.

loading test dynamic
Pengujian beban dynamic

Prinsip dalam Loading Test

Uji beban statik dan dinamik dilaksanakan dengan prinsip sbb :

  1. Pengujian harus memberikan nilai tegangan (stres) dan deformasi yang jelas pada elemen-elemen penting sistem struktur (Penentuan elemen-elemen tsb ditentukan dari hasil perencanaan awal).
  2. Pengujian harus menggambarkan kapasitas daya dukung stuktural.
  3. Beban aktual yang diberikan tidak menyebabkan kerusakan pada struktur. Penerapan uji pembebanan harus disesuaikan dengan kondisi awal (initial condition) pembebanan hidup terpusat dari analisis struktur perencanaan.
  4. Uji beban statik dilakukan untuk menentukan kapasitas jembatan dengan melihat respon dari struktur jembatan dengan menempatkan beban di posisi jembatan.
  • Beban yang digunakan adalah beban kendaraan.
  • Evaluasi uji beban statik dengan cara membandingkan parameter – parameter hasil pengujian dengan hasil analisis. Kinerja jembatan dikatakan baik apabila lendutan dan tegangan hasil uji mendekatihasil analisis (±5%).
  1. Uji beban dinamik dilakukan untuk mendapatkan karakteristik getaran jembatan dengan cara memberi goncangan pada jembatan. Untuk mendapatkan parameter-parameter seperti natural frequency, damping ratio, mode shape struktur sehingga dapat dinilai kekakuan struktur jembatan.
  • Uji beban dinamik dapat dilaksanakan dengan dropping test dimana sebuah beban truk dimana roda depan truk dijatuhkan dari atas papanjumping dengan ketinggian 25 cm di tengah bentang jembatan.
  • Alat uji sensor yang diperlukan adalah accelometer di tengah bentang.
  • Beban aktual yang diberikan tidak menyebabkan kerusakan pada struktur.
  • Penerapan uji pembebanan harus disesuaikan dengan kondisi awal (initial condition) pembebanan hidup terpusat dari analisis struktur perencanaan.
Baca Juga :  Uji Lendutan Jembatan pada Loading Test

Apa saja peralatan yang dibutuhkan dalam loading test?

Dalam uji beban diperlukan peralatan yang mendukung kegiatan pengujian tersebut, peralatan-peralatan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Utama
    Sensor active menghasilkan sinyal electric yang kemudian dibaca oleh hardware interface.

    • Sensor Strain gauge dan sensor LVDT untuk pengujian statis
    • Sensor Accelerometer 1 axis untuk pengujian dynamis.
  2. Komponen Bantu
    Data loger interface module sebagai penerima signal output sensor. Hardware interface menghasilkan data digital pengukuran sinyal sensor dalam satuan elektrik.

    • Kabel Sensor
    • Power suppy DC
  3. Software Instrumentasi
    Software monitoring mengkalkulasi dan menskalakan data sinyal sensor menjadi besaran engineering kemudian ditampilkan pada layar monitoring.

Apa sih dasar pengujian loading test jembatan?

Pengujian beban khususnya pada jembatan sudah diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 41 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan, jembatan yang sudah selesai tahap konstruksi, sebelum operasional harus disertifikasi melalui pengecekan oleh tim KKJTJ, yang salah satunya melalui uji beban. Pelaksanaan uji beban tidak hanya dilakukan saat selesainya konstruksi jembatan, tapi juga perlu dilakukan secara teratur dalam periode lima tahun sekali.

foto-bersama-kkjtj
Foto Engineering Testindo bersama tim KKJTJ

Testindo partner berpengalaman dalam loading test jembatan

Ketika ingin melakukan pengujian jembatan, anda membutuhkan partner berpengalaman dan Testindo adalah partner yang tepat untuk anda dalam melakukan loading test, Testindo sudah sering bekerja sama dengan baik dengan perusahaan ataupun konsultant jembatan untuk melakukan uji beban pada jembatan. Informasi lebih lanjut mengenai jasa loading test jembatan bisa menghubungi kami :

Email: sales@testindo.com

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat yang berada di pojok kanan bawah web ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *