Testindo Telah terjadi longsor di Jalan Tol Bocimi yang menuju pintu keluar Gerbang Tol (GT) Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Akibatnya satu mobil terperosok ke dalam jurang yang disebabkan oleh longsor tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Banyak warganet yang bertanya-tanya kenapa Jalan Tol ini bisa longsor. Padahal, belum genap satu tahun setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Dilansir dari CNNIndonesia, Corporate Secretary PT Waskita Toll Road Alex Siwu menduga longsor terjadi karena gerusan air akibat curah hujan yang lebat di sekitar lokasi.

Mencegah Longsor dengan Sistem Monitoring Tinggi Muka Air Tanah

Kondisi ketinggian muka air tanah memang tidak bisa ditebak atau dilihat secara kasat mata. Supaya ketinggian muka air tanah terpantau secara terus menerus maka bisa dilakukan pemasangan sistem monitoring yang menggunakan sensor khusus seperti piezometer dan water level.

Berbeda dengan pengukuran ketinggian muka air tanah secara manual, pada sistem monitoring muka air tanah ini dipasang sensor water level yang terhubung dengan datalogger. Nantinya data yang terekam oleh data logger akan dikirim ke PC Server Monitoring melalui jaringan internet.

Pihak pengelola dapat memantau ketinggian muka air tanah secara online melalui layar monitoring yang ada di pusat monitoring. Proses monitoring ini dilakukan secara real-time selama 24 jam, sehingga pengelola bisa terus melakukan pemantauan dari jarak jauh.

Longsor di Jalan Tol Akibat Muka Air Tanah Berlebih

Dalam mencari tahu penyebab terjadinya longsor di Jalan Tol memang tidak boleh gegabah, butuh analisa yang mendalam untuk mendapat penyebab pastinya. Namun, dari beberapa kejadian longsor yang pernah terjadi, salah satu penyebab yang sering yaitu karena kondisi muka air tanah yang berlebih sehingga menggerus kestabilan jalan.

Baca Juga :  Sistem Monitoring Berbasis IoT dalam Dunia Industri

Adapun faktor yang menyebabkan naiknya muka air tanah diantaranya :

Curah Hujan yang Tinggi

Kenaikan curah hujan dapat mengakibatkan lebih banyak air tanah yang melewati permukaan tanah dan menjadi air larian (runoff).

Natural Consolidation

Proses alami yang menyebabkan lapisan di bawah tanah menjadi lebih padat, sehingga dapat meningkatkan tekanan pada air tanah.

Pengaruh Gerakan Tektonik Bumi

Pergerakan tektonik bumi dapat menyebabkan lapisan di bawah tanah menjadi lebih tebal sehingga air tanah menjadi naik akibat adanya tekanan.

Jika kondisi muka air tanah yang berlebih ini tidak segera ditangani maka jalan yang tergerus akan semakin meluas. Maka dari itu, ada baiknya dilakukan tindakan pencegahan dengan melakukan pemasangan sistem monitoring ketinggian muka air tanah.

Pemasangan Sistem Monitoring Muka Air Tanah oleh Testindo

Sebagai perusahaan yang menyediakan layanan engineering & monitoring solution, Testindo menyediakan layanan instalasi sistem monitoring muka air tanah di berbagai tempat seperti lahan gambut, bendungan, pintu air dan tempat lainnya.

 

Pengalaman Testindo melakukan pemasangan AWLR di 5 titik Bendungan, Batam

Jika Anda saat ini memiliki kebutuhan pemasangan sistem monitoring tinggi muka air tanah atau ingin konsultasi lebih dulu, jangan sungkan untuk menghubungi kami melalui :

Chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini