Suatu pembangunan pastinya memerlukan sebuah penggalian yang cukup dalam agar sesuai dengan kebutuhan pembangunan, pada kedalaman tertentu penggalian tentu saja akan dapat mengeluarkan air tanah yang dapat menutupi seluruh area pembangunan dan menggangu pembangunan untuk itu diperlukan suatu proses pengeringan permukaan area konstruksi, yang biasanya di sebut dengan proses Dewatering tidak hanya mengurangi debit air pada area konstruksi namun dewatering juga untuk melakukan stabilitas muka air pada dalam tanah, agar penggalian dapat tetap di lanjutkan tampa khawatir akan muncul nya air tanah/ tegenang nya area konstruksi, tentunya pembangunan biasanya seperti gedung-gedung bertingkat melakukan proses Dewatering, agar dapat membuat basement yang dalam, proses dewatering merupakan sebuah pekerjaan sipil yang biasanya di lakukan oleh seorang profesional agar tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan sekitar lokasi konstruksi.
Dalam pekerjaan dewatering haruslah sangat di perhatikan dan tidak bisa di lakukan dengan sembaranga, dewatering merupakan proses pengurasan air tanah namun, sebelum di lakukan nya pengurasan air tanah tersebut dilakukan nya sebuah proses pemantauan untuk dapat mengetahui:
- Jumlah debit air Tanah pada lokasi.
- Analisa dampak dari perubahan air tanah apabila di lakukan proses pengurangan air tanah.
- Jumlah pompa yang akan di gunakan.
- Mengurangi kemungkinan kegagalan proses dari pengurangan air tanah.
Pengaruh dari air tanah yang tidak di kontrol dengan baik akan berdampak buruk pada area konstruksi maupun lingkungan sekitar area konstruksi, karena itu pemantauan terhadap air tanah perlu di lakukan sebelum di lakukan nya pengurasan air tanah tersebut, dalam dewatering sendiri memiliki beberapa metode dalam mengeluarkan air tanah yaitu:
Open Pumping
Sebuah metode dari dewatering dengan cara membiarkan air tanah mengalir pada lubang galian, lalu dilakukan pemompaan melalui sumur penampungan pada dasar galian, metode ini baik di gunakan apabila kedalaman penggalian tidaklah terlalu dalam, jumlah debit dari air tidak besar, dan baik di lakukan apabida tanah pada area konstruksi merupakan tanah padat dan bergradasi baik dan berkohesi. Selain itu metode open pumping tidaklah memerlukan waktu lama dalam proses nya karena tidak perlu dilakukan penggalian menggunakan bor, hanya membutuhkan pemasangan pipa untuk pengaliran
Predrainage
Pada metode ini menggunakan cara menurunkan muka air terlebih dahulu sebelum proses pengurangan air tanah di mulai, menggunakan well point, metode predrainage akan baik di gunakan apabila jumlah debit air yang akan di keluarkan berjumlah besar, telah tersedianya saluran dari pembuangan air, serta memiliki Dalam metode predrainage terbilang cukup lama karena diperlukan nya sebuah penggalian mengunakan mesin bor atau di perlukanya pengeboran yang dalam.
Cut Off
Yaitu salah satu dari metode dewatering yang menggunakan pembatas untuk menahan air tanah agar air tanah tidak memasuki area konstruksi, metode ini baik di gunakan ketika tidak adanya tempat pembuangan air tanah, dinding dari pembatas juga di butuhkan untuk menahan tanah. Metode ini juga diperlukan sebuah biaya yang cukup banyak sebab dalam melakukan pemotongan air tanah di perlukanya alat berat dan memungkinkan menggagu area sekitar konstruksi
Tentunya setiap sebelum melakukan dewatering dengan metode-metode tersebut dibutuhkan nya pengujian dan pemantauan menggunakan Piezometer agar dapat mengetahui kecocokan metode yang tepat untuk melakukan dewatering pada lokasi konstruksi, untuk dapat melakukan dewatering dengan baik dan ramah lingkungan PT Testindo menjadi solusi dalam melakukan dewatering, pengurangan air tanah akan di lakukan oleh profesional dan berpengalaman dalam bidang dewatering untuk dapat melakukan pemesanan jasa dewatering dapat menghubungi PT Testindo :
Email: sales@testindo.com
Chat dengan tim kami melalui fitur live chat yang berada di pojok kanan bawah web ini.