Testindo Pencemaran udara menjadi masalah utama di berbagai wilayah, bukan hanya kota besar, sekarang ini daerah perkampungan dan pedesaan juga kena imbas pencemaran udara akibat polusi. Ketika bernapas secara tidak sadar udara yang dihirup sudah dipenuhi dengan partikel berbahaya yang dapat merusak sistem pernapasan.

Selain berdampak buruk untuk kesehatan tubuh, polusi juga dapat membahayakan ekosistem tumbuhan dan hewan. Jika terus dibiarkan, pencemaran udara ini bisa berdampak besar pada ekonomi karena dapat mempengaruhi sektor pertanian, perkebunan dan peternakan.

Pengendalian Pencemaran Udara

Dalam mengendalikan pencemaran udara dibutuhkan perencanaan yang matang dan tindakan yang tepat agar efektif meminimalisir tingkat polusi udara. Menurut Guru Besar Fakultas Teknik Sipil dan Lingkugan ITB Prof. Puji Lestari, beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengendalikan pencemaran udara berdasarkan pendekatan pengendalian, yaitu tindakan preventif dengan :

  • Mengurangi emisi
  • Daur ulang (reycle)
  • Desain ulang (redesign)
  • Implementasi Resource Efficient & Cleaner Production (produksi bersih yang targetnya energi, air, dan bahan baku)
  • Pengelolaan end of pipe (limbah).

Selain itu juga sudah dikembangkan alat untuk menanggulangi polutan partikulat (pengumpul) dan emisi gas (kondensator, absorpsi, adsorpsi, Fluc Gas Desulfurization).

Dibutuhkan kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah untuk melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian pencemaran udara ini. Dengan begitu, diharapkan kualitas udara kembali meningkat sehingga berdampak luas untuk kesehatan masyarakat serta melindungi ekosistem flora dan fauna.

Sumber Polusi Udara

Masyarakat tidak bisa langsung menyalahkan pemerintah terkait pencemaran udara ini, karena faktanya ada banyak sumber polusi udara yang juga berasal dari akitvitas masyarakat, seperti :

Emisi Kendaraan

Jalan raya yang padat kendaraan menjadi penyumbang polusi udara yang cukup besar. Asap knalpot mobil dan motor mengandung berbagai macam partikel berbahaya yang dapat mengurangi kualitas udara.

Baca Juga :  10 Cara yang Dapat Dilakukan untuk Menjaga Kualitas Udara

Industri dan Pabrik

Pabrik dan industri punya peran besar dalam menciptakan polusi udara. Proses produksi dan pembakaran bahan bakar fosil bisa mengeluarkan gas dan polutan berbahaya.

Pembakaran Sampah

Sampah yang dibakar mengeluarkan asap dengan volume yang cukup besar. Asap yang tebal tersebut membawa polutan berbahaya hasil pembakaran sehingga menimbulkan polusi udara.

Aktivitas Rumah Tangga

Kegiatan sehari-hari, seperti memasak dengan kayu bakar atau penggunaan bahan kimia rumah tangga, juga bisa menjadi sumber polusi udara.

Memantau Kualitas Udara dengan Air Quality Monitoring System

Polutan dan gas berbahaya yang tercampur di udara tentunya tidak bisa diamati atau dilihat secara langsung. Maka dari itu dibutuhkan pemasangan alat monitoring kualitas udara yang disebut Air Quality Monitoring System. Alat ini dilengkapi dengan beberapa sensor khusus untuk monitoring setiap parameter udara seperti SO2, NO, CO, PM 10, PM 2,5 dan Ozon.

 

Pemesanan Air Quality Montioring System, Klik Disini >>>>

Dengan data pengamatan kualitas udara ini, maka bisa digunakan sebagai data pendukung untuk pemerintah setempat atau pengelola di suatu industri untuk melakukan tindakan pencegahan atau pengendalian pencemaran udara.

Testindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang engineering & monitoring solution, menyediakan layanan instalasi atau pemasangan Air Quality Monitoring System. Kami siap melayani permintaan di seluruh Indonesia. Informasi pemesanan dan pertanyaan silahkan hubungi :


Email : sales@testindo.com

Bisa juga chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini

 

Referensi : https://www.itb.ac.id/berita/detail/57584/cara-pengendalian-pencemaran-udara-menurut-prof-puji-lestari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *