bendungan ameroro ambruk

Testindo Salah satu proyek strategis nasional (PSN) bendungan Ameroro yang berada di Konawe Kecamatan Uepae dikabarkan mengalami ambruk pada Selasa (12/09/2023). Proyek yang menelan anggaran Rp 1,4 triliun ini memang masih dalam tahap pengerjaan.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari Sultrakini, Bendungan Ameroro diperkirakan mampu menampung 54,53 juta meter kubik dengan luas genangan 244 hektar. Proses pembangunannya ditargetkan selesai pada tahun 2023 ini

Pengerjaan proyek bendungan ini dilakukan dalam dua paket dimana paket I dikerjakan oleh PT Wika dan paket II dikerjakan oleh Hutama Karya.

Ambruknya beton pada Bendungan Ameroro ini disebabkan oleh pengerjaan dan kualitas yang bangunan tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan.

“Bendungan tersebut diduga tidak memiliki penyangga. Kerena tidak mampu menahan beban, akhirnya ambruk,” komentar seorang warga Kecamatan Uepai, Hasmada Saputra, Kamis (14/9) dilansir dari fajar.co.id

Waldo Putra Agung selaku Geologi Engineer KSO PT Hutama Karya (HK) mengungkapkan kepada media bahwa longsor yang terjadi pada area yang digali tersebut dibuat untuk dinding saluran peluncur pelimpah air (spillway).

Namun kondisi kemiringan foliasi yang kurang baik sehingga berpotensi longsor. “Kemiringan foliasi kurang lebih 30 derajat, lebih landai dari galian yang menyebabkan terdapat potensi longsoran,” ujar Waldo.

Waldo juga menjelaskan bahwa longsor terjadi pada saat pekerja melakukan penggalian dan memang lokasi deposit yang longsor tersebut merupakan objek galian. Proses penggalian ini memang tidak boleh dilakukan secara frontal karena cukup berbahaya.

“Tapi saat ini sedang pembersihan dan pekerjaan sudah bisa dilanjutkan ke step berikutnya,” pungkasnya.

Bendungan Ameroro ini nantinya bisa memenuhi kebutuhan air baku sebanyak 511 liter/detik. Total anggaran untuk proyek bendungan ini sebanyak Rp 1,428 triliun yang dibagi menjadi dua paket yaitu paket I Rp 910,136 miliar dan paket II Rp 518 miliar.

Baca Juga :  Beton Penyangga Jembatan di Cikarang Ambruk dan Melukai 2 Pekerja

Bendungan Ameroro ini juga dapat digunakan sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidup (PLTMH) dengan kapasitas 1,3 megawatt dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 8,2 megawatt.

Manfaat lainnya adalah dengan cara mengelola aliran air Sungai Lasolo Konaweha yang selanjutnya ditampung bendungan untuk digunakan sebagai layanan daerah irigasi seluas 3,363 hektare dan mereduksi banjir di wilayah hilir sebesar 443,3 m3/detik.

Bendungan ini juga berpotensi untuk mengurangi risiko banjir sebesar 176,62 meter kubik/detik dan mengaliri area irigasi seluas seluas 3.604 hektar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *