slope monitoring di area lereng tambang

Slope Monitoring di area lereng tambang merupakan aktivitas pemantauan potensi risiko geoteknik akibat adanya deformasi atau pergerakan tanah

Testindo Wilayah lereng tambang sangat rawan mengalami longsor akibat terjadinya deformasi atau pergerakan tanah, sehingga tidak jarang menimbulkan korban jiwa. Selain itu, perusahaan juga ikut mengalami kerugian karena seringkali kendaraan berat yang digunakan untuk aktivitas pertambangan tertimbun tanah longsor.

Pengertian dari deformasi itu sendiri yaitu perubahan bentuk atau struktur tanah akibat beban atau gaya yang ditimbulkan. Kondisi ini merupakan fenomena yang dapat terjadi secara alami dan juga disebabkan aktivitas manusia, salah satunya aktivitas pertambangan. Beberapa bentuk deformasi tanah diantaranya retakan, rekahan tarik, scarps (tanah bergerak ke bawah), pelendutan, pembengkakan dan lainnya.

Setiap perusahaan pertambangan tentunya harus memperhatikan keamanan area tambang sesuai dengan Keputsan Menteri Pertambangan dan Energi yang dikeluarkan yaitu KEPMEN 555.K/26/M.PE/1995 pasal 257 yang berisi:

(1) Apabila seseorang yang ditugaskan bertanggung jawab pada suatu bagian pertambangan
menyadari bahwa kemungkinan bahaya akan timbul, maka :

  • harus memeriksa atau menyuruh orang untuk memeriksa kondisi daerah yang terancam
    bahaya dan mengambil tindakan pengamanan;
  • harus segera memerintahkan para pekerja yang berada di daerah tersebut untuk
    menyingkir dalam hal kondisi tidak dapat diamankan;
  • setelah melaksanakan hal sebagaimana dimaksud dalam huruf b kemudian
    memberitahukan kepada atasan langsung bahwa terdapat bahaya dan para pekerja
    menyingkir dan
  • dilarang memasuki tempat yang berbahaya sebelum daerah tersebut dinyatakan aman.

(2) Pekerja tambang yang mengetahui atau menurut dugaannya ada ancaman bahaya, harus :

  • menyuruh orang menyingkir dari daerah berbahaya tersebut dan
  • segera memberitahukan kepada orang yang bertanggung jawab terhadap daerah
    berbahaya tersebut.

(3) Keadaan berbahaya tersebut dan tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan untuk
mengatasi bahaya tersebut harus dicatat dalam buku tambang

GB (Ground-Based) SAR Solusi Slope Monitoring di Area Lereng Tambang

Melihat dampak yang ditimbulkan dari deformasi maka area pertambangan harus selalu dimonitoring supaya ketika terjadi longsor dapat meminimalisir korban jiwa dan kerugian yang ditimbulkan. Aktivitas pemantauan area lereng atau bukit disebut slope monitoring.

Ada beberapa cara semi-manual yang biasa dilakukan untuk monitoring pergerakan tanah seperti menggunakan alat inclinometer, borehole extensometer dan alat bantu lainnya.

Selain menggunakan cara tersebut, Anda juga bisa menggunakan sebuah alat canggih untuk melakukan slope monitoring di area tambang yaitu dengan menggunakan GB SAR for Monitoring.

alat monitoring deformasi tanah di pertambangan

Layanan Pemasangan Slope Monitoring System, Klik Disini >>>

Alat GB SAR ini dilengkapi dengan teknologi kompas GNSS (Global Navigation Satellite System) yang sangat berguna untuk perolehan posisi, orientasi, dan kondisi area jangkauan secara otomatis. Dengan begitu hasil monitoring menjadi lebih akurat dan juga presisi.

Baca Juga :  Jalur Alternatif Bogor-Cianjur Retak Akibat Pergeseran Tanah

Berikut ini beberapa kelebihan yang terdapat pada GB SAR untuk slope monitoring di area lereng tambang :

  • Monitoring jarak jauh (non-kontak), tidak perlu memasang perangkat di permukaan yang akan dipantau, risiko rendah terhadap keselamatan personel dan peralatan.
  • Berdasarkan teknologi gelombang mikro aktif, tidak terpengaruh oleh hujan, salju, kabut, dan kondisi cahaya.
  • Sistem radar apertur sintetis melingkar yang memungkinkan pemantauan 360°dengan kinerja stabil.
  • Area Jarak pemantauan hingga 5 km, jangkauan pemantauan luas dan efisiensi tinggi.
  • Pengukuran deformasi sangat baik dengan akurasi 0,1 mm, pembaruan pembacaan setiap 1 menit/waktu, sensitivitas pengukuran tinggi.
  • kompas bawaan GNSS berguna untuk perolehan posisi, orientasi, dan keadaan secara otomatis.
  • Output data yang stabil dan andal.
  • Berat radar: ≤ 25 kg.
  • Konsumsi daya rendah: ≤ 50W, mendukung catu daya dan komunikasi yang berbeda, yang memfasilitasi pemantauan jangka panjang.
  • IP65, mampu bekerja pada suhu -40℃~+55℃, cocok untuk lingkungan yang ekstrim.
  • Mendukung berbagai format peta topografi 3D, yang hampir persis dengan area atau lokasi 3D yang sebenarnya dan akurasi posisi yang tinggi.
  • Software ini didasarkan pada arsitektur B/S dan mendukung server cloud dan jaringan lokal.

Dengan semua fitur dan kelebihan yang ada di atas, GB SAR ini bisa menjadi solusi terbaik untuk para pemilik dan pengelola perusahaan tambang. Apalagi alat ini juga transportable atau mudah dipindahkan dari satu titik ke titik lainnya sehingga bisa memantau kondisi di banyak area.

Testindo sebagai perusahaan engineering & monitoring solution menyediakan alat GB SAR for Monitoring yang bisa dipasang di berbagai area pertambangan. Jika Anda berminat atau ingin konsultasi terlebih dahulu, silahkan menghubungi kami melalui :


Email: sales@testindo.com

Bisa juga chat dengan tim kami melalui fitur live chat yang ada di pojok kanan bawah website ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *