longsor di lereng tambang

Testindo Bagi para pekerja di area tambang selain cuaca ekstrem, ada hal lain yang juga sangat membahayakan yaitu tanah longsor. Ketika terjebak di tengah area yang mengalami longsor, bisa dibilang kesempatan untuk menyelamatkan diri sangat lah kecil.

Longsor di lereng tambang ada berbagai macam jenis, tergantung pada penyebab dan karakteristiknya. Beberapa jenis longsor di lereng tambang, diantaranya :

Longsor Luncur (Slump)

Jenis longsoran ini cukup sering terjadi di area lereng tambang. Kondisi longsor ini disebabkan oleh lapisan tanah atau batuan di lereng tambang meluncur ke bawah akibat memiliki kandungan air berlebih dan juga gangguan pada struktur geologi sehingga bergerak meluncur ke bawah.

Longsor Rotasi (Rotational Slide)

Jenis longsor ini terjadi ketika bagian dari lereng tambang bergerak dalam bentuk rotasi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penurunan kestabilan akibat perubahan tekanan air .

Longsor Translasi (Translational Slide)

Longsor translasi adalah jenis longsor yang terjadi ketika blok tanah atau batuan di lereng tambang bergerak secara horizontal, tetapi tanpa rotasi. Ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti air yang meresap, perubahan tekanan, dan juga terjadi penurunan kestabilan lereng.

Longsor Batuan (Rockslide)

Jenis longsor ini terjadi ketika potongan besar batuan atau rumpun batuan longsor dari lereng tambang. Longsor batuan bisa sangat berbahaya karena kecepatan dan potensi kerusakan yang tinggi.

Longsor Bergeser (Creep)

Longsor geser adalah jenis longsor yang sangat lambat dan terjadi perlahan-lahan. Biasanya terjadi karena pengaruh gravitasi dan perubahan suhu, serta dapat merusak struktur tambang seiring waktu.

Longsor Akibat Peledakan

Peledakan dalam penambangan dapat merusak stabilitas lereng dan menyebabkan longsor. Peledakan yang tidak terkendali atau peledakan berlebihan dapat memicu longsor yang berpotensi berbahaya.

Baca Juga :  Inilah Cara Memprediksi Area Tambang yang Berpotensi Longsor

Longsor Akibat Penambangan yang Tidak Benar 

Penambangan yang tidak benar, seperti eksploitasi berlebihan atau kurangnya penopangan yang tepat, dan juga perencanaan tambang yang tidak tepat dapat menyebabkan longsor di tambang.

Area lereng tambang tidak mengalami longsor secara tiba-tiba, ada gejala awal berupa deformasi atau pergerakan tanah. Nah, deformasi inilah yang sebaiknya dimonitoring oleh pemilik atau pengelola tambang supaya bisa diketahui lokasi yang berpotensi longsor.

Monitoring Lereng Tambang dengan GB SAR

Aktivitas pemantauan lereng bukit dan lereng tambang atau slope monitoring system biasanya menggunakan beberapa alat bantu seperti inclinometer, extensometer dan lainnya. Namun, proses pemantauan ini bisa dibilang semi-manual karena ahli geoteknik harus turun langsung ke lapangan.

Namun, sekarang ini sudah ada teknologi untuk monitoring lereng dari jarak jauh yaitu GB SAR Slope Monitoring System. Alat ini dapat menjangkau area atau lokasi yang dipantau hingga 5 km dengan tingkat akurasi 0,1 mm dengan pembaruan pembacaan setiap 1 menit/waktu dan sensitivitas pengukuran tinggi.

Layanan GB SAR Slope Monitoring System, Klik Disini >>>

Jika Anda berminat ingin memesan GB SAR Slope Monitoring System atau ingin konsultasi lebih dulu jangan sungkan untuk menghubungi kami melalui :


Email : sales@testindo.com

Atau bisa juga chat dengan tim kami melalui fitur live chat di pojok kanan bawah website ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *