Testindo – Kriteria bangunan yang dikatakan baik yaitu memiliki struktur dan pondasi yang kuat, menggunakan bahan dengan mutu terbaik serta memenuhi berbagai macam perhitungan teknis bangunan. Dengan begitu bangunan tersebut bisa dinyatakan layak dan aman untuk penghuni atau orang di dalamnya. uji kelayakan bangunan
Uji Kelayakan Bangunan
Setiap bangunan yang didirikan tentunya harus dilakukan dengan perhitungan yang sangat matang, mulai dari perencanaan hingga selesai pengerjaan. Supaya kekuatan bangunan dapat bertahan lama dan juga aman untuk penghuni maka harus dilakukan pengujian yang disebut uji kelayakan bangunan.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi struktur bangunan :
- Cuaca dan kondisi lingkungan
- Usia bangunan yang sudah tua
- Penambahan beban bangunan
- Kondisi kontur tanah
- Bencana alam
Dengan melakukan uji kelayakan atau audit struktur bangunan maka bisa diperoleh data aktual bangunan tersebut sehingga bisa ditentukan tindakan atau langkah yang diambil selanjutnya.
Setiap mendirikan suatu bangunan tentunya harus sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan, sesuai denganUndang undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan dalam Pasal 3 : “untuk mewujudkan bangunan yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi serta selarang dengan lingkungannya, harus menjamin keandalan bangunan dari segi (1) keselamatan (2) kesehatan (3) kenyamanan dan (4) kemudahan”
PP No.36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No.28 Tahun 2002 tentang bangunan gedung, Pasal 16 Ayat (1) : “keandalan bangunan adalah keadaan yang memenuhi persyaratan (1) keselamatan ,(2) kesehatan ,(3) kenyamanan ,(4) kemudahan”
Tahapan Uji Kelayakan Bangunan
Proses pelaksanaan uji kelayakan bangunan dilakukan dalam beberapa tahapan untuk mendapatkan hasil pengukuran dan penilaian yang tepat, diantaranya :
Proses Pengamatan
Tahap pertama yaitu dengan melakukan pengamatan ke seluruh bagian bangunan, khususnya pada bagian yang menimbulkan gejala kerusakan seperti adanya deformasi, retakan halus, korosi, dan lainnya. Setelah ditemukan beberapa gejala maka bisa langsung masuk ke proses pengujian.
Pengujian Struktur Bangunan
Ada 2 jenis pengujian dalam uji kelayakan bangunan yaitu pengujian dengan merusak objek (destructive test) dan pengujian tanpa merusak objek (non destructive test). Berikut ini beberapa metode dalam melakukan pengujian struktur bangunan :
Ultrasonic Pulse Velocity Test (UPVT)
Pengujian ini menggunakan alat khusus yang memanfaatkan rambatan gelombang ultrasonic untuk menganalisa kualitas atau mutu beton yang digunakan pada bangunan. Pengujian ini masuk ke dalam kategori non destructive test (uji tanpa merusak objek).
Rebar Scan
Pengujian rebar scan berfungsi untuk mengidentifikasi data-data terkait beton yang digunakan pada bangunan yang sudah berdiri. Pengujian ini menggunakan alat scan khusus yang ditempel pada permukaan beton untuk melihat keseluruhan data terkait beton yang digunakan.
Hardness Test
Uji kekerasan atau hardness test dilakukan untuk mengetahui nilai kekerasan material yang digunakan serta untuk menganalisa sifat mekanis material pada bangunan. Pengujian ini masih termasuk uji tanpa merusak atau non destructive test.
Pulse Echo Test
Pengujian NDT (Non Destructive Test) ini befungsi untuk menganalisa dan juga menemukan kerusakan pada bagian dinding bangunan dengan memanfaatkan gelombang ultrasonic.
Hammer Test
Sesuai dengan namanya, pengujian ini menggunakan sebuah alat yang bentuknya mirip palu tapi tidak sampai merusak bangunan. Pengujian hammer test bertujuan untuk menganalisa daya kuat tekan beton ketika menerima beban.
Corring Beton
Pengujian ini masuk ke dalam kategori destructive test atau merusak objek tapi tidak terlalu besar. Corring beton dilakukan dengan mengambil sample beton pondasi menggunakan alat bor yang didesain khusus untuk uji kelayakan bangunan. Nantinya sample beton tersebut dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian lebih lanjut.
Analisa Getaran dengan High Speed Camera
Kondisi getaran pada bangunan juga dapat dianalisa secara visual menggunakan High Speed Camera. Kamera berkecepatan tinggi ini mampu merekam gerakan lebih dari 1000 fps dan bisa ditampilkan ulang dengan gerakan lambat atau slow motion sehingga sangat cocok digunakan untuk mengamati getaran pada struktur bangunan.
Analisa Struktur Bangunan
Setelah melakukan pengujian pada struktur, maka berikutnya menganalisa semua data yang didapat dari proses pengujian tersebut. Nantinya data-data tersebut diolah menggunakan software khusus yang biasa digunakan untuk audit struktur bangunan.
Jika setelah dianalisa dan kemampuan struktur bangunan dianggap memenuhi standar, mampu menahan beban diam dan bergerak serta mampu bekerja sesuai dengan fungsinya maka bangunan tersebut dinyatakan layak fungsi. Nantinya hasil uji kelayakan ini bisa dijadikan data pendukung untuk mendapatkan SLF (Sertifikat Laik Fungsi).
Layanan Audit Struktur Bangunan, Klik Disini >>>
Testindo sebagai perusahaan yang bergerak dibidang monitoring, pengukuran dan pengujian menyediakan layanan audit struktur bangunan atau uji kelayakan bangunan untuk berbagai macam jenis bangunan seperti Gedung, hotel, apartemen, dan lainnya.
Jika Anda berminat untuk melalukan atau ingin bertanya mengenai uji kelayakan bangunan silahkan hubungi kami melalui :
Telepon: (021) 29563045
Email: sales@testindo.com atau bisa juga chat dengan tim kamu melalui fitur chat yang ada dipojok kanan bawah website ini.