Testindo – Setiap bangunan yang telah dinyatakan layak maka artinya sudah aman untuk ditempati atau dihuni. Namun seiring berjalannya waktu, usia bangunan semakin bertambah tua sehingga mulai timbul beberapa gejala atau tanda kerusakan pada bangunan. Jenis kerusakan bangunan memang tidak sama dengan tingkat keparahan atau risiko yang berbeda.
Sayangnya tidak sedikit orang atau penghuni bangunan yang menyepelekan kerusakan tersebut. Padahal jika terus dibiarkan maka kerusakan bisa bertambah lebih besar, bahkan bisa menyebabkan bangunan menjadi ambruk atau roboh.
Jenis Kerusakan pada Bangunan
Dilihat dari gejalanya, kerusakan pada bangunan ini terdiri dari beberapa jenis sehingga untuk perbaikannya juga berbeda-beda. Berikut ini beberapa macam jenis kerusakan pada bangunan :
Kerusakan Ringan Struktur
Jenis kerusakan ini berupa timbulnya retakan kecil pada tembok atau dinding bangunan di beberapa bagian. Retakan yang timbul ini bisa menyebabkan kemampuan struktur menahan beban menjadi berkurang.
Kerusakan Ringan Non Struktur
Bisa dibilang jenis kerusakan ini hampir sering ditemu di berbagai macam bangunan. Kerusakan ini berupa timbulnya retakan halus pada dinding bangunan tapi tidak terlalu berdampak pada kekuatan struktur bangunan.
Kerusakan Sedang pada Struktur
Ketika kerusakan ringan non struktur ini dibiarkan dan terus melebar maka menyebabkan timbulnya kerusakan sedang pada struktur. Untuk melakukan perbaikan ini sebaiknya bagian dalam bangunan dikosongkan terlebih dahulu dan penghuni pindah sementara sampai bangunan selesai direnovasi.
Kerusakan Berat pada Struktur
Jika sudah masuk ke tahap kerusakan berat struktur maka bisa dibilang hampir sebagian bangunan mengalami ambruk atau roboh. Kondisi ini disebabkan pondasi sudah tidak bisa lagi menopang beban bangunan.
Kerusakan Total pada Bangunan
Jika seluruh bagian rumah mengalami ambruk atau roboh maka sudah masuk ke dalam kerusakan total. Kerusakan ini terjadi karena berbagai macam faktor seperti bencana alam dan juga kondisi struktur yang sudah sangat tua dan lapuk.
Macam Macam Retak bangunan
Gejala kerusakan yang paling umum ditemukan yaitu munculnya retak pada beberapa bagian dinding. Berikut ini beberapa macam keretakan pada bangunan :
Retak Vertikal
Jenis retak vertikal disebabkan bahan yang digunakan terlalu kaku atau hanya memiliki sedikit rongga. Kondisi ini disebabkan bahan menggunakan terlalu banyak semen sehingga menimbulkan retakan halus.
Retak Horizontal
Bisa dibilang jenis retak horizontal ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan bangunan ambruk sewaktu-waktu. kondisi retak ini disebabkan oleh pergeseran tanah dan juga pondasi bangunan sehingga beban atas bangunan ikut bergeser.
Retak Diagonal
Bisa dibilang bentuk dari retak diagonal ini merupakan gabungan dari retak vertikal dan horizontal. Penyebab dari timbulnya retak ini karena pengerjaan yang terlalu asal-asalan pada pembuatan dinding rumah.
Jika mulai timbul semua gejala kerusakan pada bangunan baik itu berupa retakan ataupun struktur yang miring maka sebaiknya segera lakukan uji kelayakan bangunan sehingga bisa ditentukan jenis perbaikan yang tepat untuk dilakukan.
Testindo sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pengujian menyediakan layanan uji kelayakan bangunan untuk perumahan, gedung, apartemen, sekolah, kampus dan lainnya. Jika Anda berminat untuk melakukan uji kelayakan bangunan silahkan hubungi kami melalui :
WA 1 : 0813-9929-1909 (Zulfikri)
Email : sales@testindo.com
Bisa juga melalui live chat yang berada di pojok kanan bawah halaman web ini.