Testindo – Pengujian welding adalah proses evaluasi kualitas sambungan las dengan menggunakan berbagai metode seperti inspeksi visual, pengujian tidak merusak (NDT), pengujian tarik, pengujian tekan, dan lain-lain. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa sambungan las telah dibuat dengan benar dan memenuhi standar yang ditetapkan, serta memastikan keandalan dan keamanan dari struktur yang diperkuat dengan las.
Metode dalam pengujian NDT ini terbagi menjadi dua macam yaitu DT (Destructive Test) dan NDT (Non Destructive Test). Seperti apa metode pengujiannya ? berikut ini ulasannya :
Metode DT (Destructive Test) untuk Pengujian Welding
Uji Tekan (Bending Test)
Pengujian ini menggunakan sebuah mesin yang dapat dengan memberikan kompresi atau tekanan pada bagian yang dilas hingga 180 derajat. Nantinya, material hasi las yang diuji ini akan dianalisa apakah sudah sesuai dengan standart uji bending atau belum.
Uji Tarik (Tensile Test)
Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan gaya tarik yang kuat pada material yang dilas. Besarnya nilai atau kekuatan tarik ditentukan sesuai standar industri. Pengujian tarik menggunakan sebuah mesin yang disebut Universal Testing Machine.
Uji Patahan (Impact Test)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kekuatan dan jenis patahan pada hasil pengelasan. Melalui uji ini, dapat diidentifikasi jenis patahan yang muncul, seperti patah getas atau patah ulet, dan dapat digunakan untuk mengkorelasikan dengan uji kekerasan dan tarik. Uji ini sangat penting untuk digunakan dalam aplikasi industri, terutama untuk produk yang diaplikasikan pada bejana tekan atau produk dengan temperatur ekstrem, baik dingin maupun panas.
Macro Examination
Metode ini menggunakan cairan etsa yang diteteskan pada bagian material yang dilas, kemudian menggunakan mikroskop untuk melihat struktur mikro dari hasil pengelasan. Pengujian ini dilakukan untuk melihat tingkat penetrasi dan juga kualitas hasil sambungan las.
Micro Examination
Hampir mirip dengan pengujian macro, pada pengujian micro bagian material yang diuji dipoles halus kemudian dilapisi cairan asam. Selanjutnya, bagian tersebtu dianalisa menggunakan mikroskop dengan pembesaran 100 sampai 1000 kali. Pengujian ini berfungsi untuk melihat bagian struktur mikro hasil las, sehingga bisa terlihat bagian yang mengalami retakan, terkristalisasi dan juga inklusi.
Metode Pengujian Welding dengan Metode NDT
NDT (Non-Destructive Testing) merupakan metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya cacat dalam las tanpa merusak struktur yang diperkuat dengan las. Metode yang sering digunakan dalam Non Destructive Test adalah ultrasonik, radiografi, dan penetrant testing.
Ultrasonic : Metode ini digunakan untuk mendeteksi adanya cacat dalam las dengan menggunakan gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke bagian material yang dilas.
Radiografi: Metode ini digunakan untuk mendeteksi adanya cacat dalam las dengan menggunakan sinar X.
Penetrant testing: Metode ini digunakan untuk mendeteksi adanya cacat dalam las dengan menggunakan bahan pewarna yang meresap ke dalam retak atau poros dan kemudian dicuci dengan pembersih yang sesuai.
Magnetic particle testing: Metode ini digunakan untuk mendeteksi adanya cacat dalam las dengan menggunakan partikel magnetik yang meresap ke dalam retak atau poros dan kemudian dilihat dengan mata telanjang atau dengan bantuan lampu UV.
Eddy Current: Metode ini digunakan untuk mendeteksi adanya cacat dalam las dengan menggunakan arus eddy.
Setiap alat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, oleh karena itu pemilihan alat NDT harus dilakukan sesuai dengan kondisi dan jenis cacat yang diharapkan ditemukan.
Pengujian welding harus dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan terlatih dalam bidang ini dan harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku untuk memastikan hasil yang valid dan dapat diandalkan.
Risiko Akibat Cacat Sambungan Las
Secara umum pengujian welding merupakan bagian penting dari proses produksi yang harus dilakukan untuk memastikan kualitas dan keamanan sambungan las yang dihasilkan. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa struktur yang diperkuat dengan las dapat diandalkan dan aman digunakan.
Cacat pada sambungan las dapat menyebabkan risiko yang cukup besar bagi struktur yang diperkuat dengan las. Beberapa risiko yang mungkin terjadi karena cacat las adalah:
Kelelahan: Cacat seperti retak atau kekurangan material dapat menyebabkan kelelahan pada struktur yang diperkuat dengan las, yang dapat menyebabkan kerusakan atau kegagalan struktur saat digunakan.
Korosi: Cacat pada sambungan las dapat menyebabkan korosi pada permukaan las yang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur yang diperkuat dengan las.
Keamanan: Cacat pada sambungan las dapat menyebabkan kegagalan struktur yang diperkuat dengan las saat digunakan, yang dapat menyebabkan risiko keamanan bagi pengguna.
Biaya: Cacat pada sambungan las dapat menyebabkan biaya yang cukup besar untuk diperbaiki atau diganti, terutama jika struktur yang diperkuat dengan las sudah digunakan dan perlu diganti secara keseluruhan.
Reputasi: Cacat pada sambungan las dapat menyebabkan kerugian reputasi bagi perusahaan atau pabrik yang menyediakan produk atau jasa las.
Pengujian welding sangat penting dilakukan untuk memastikan kualitas dan keandalan sambungan las, sehingga dapat diandalkan dalam aplikasi struktural dan dapat mengurangi risiko cacat las yang mungkin terjadi.
Testindo sebagai perusahaan monitoring & testing menjual alat NDT untuk pengujian welding. Jika Anda ingin memesan atau bertanya seputar alat NDT tersebut silahkan hubungi kami melalui :
Email : sales@testindo.com
Bicara dengan tim kami melalui fitur live chat yang beradar di pojok kanan bawah web ini.